Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pariwisata (Diparda) Kota Denpasar, Bali turut serta melaksanakan sosialisasi dan inspeksi mendadak kepada sektor pariwisata untuk penggurangan penggunaan paltik dengan menyasar hotel dan restoran di kota setempat.
    
Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Mulyani Dezire di Denpasar, Kamis, mengatakan pihaknya secara berksinambungan terus mendukung upaya pengurangan plastik. Karena itu sosialisasi gencar dilaksanakan sehingga mampu memaksimalkan pengurangan sampah plastik di bumi.
    
"Besar harapan kami pengurangan sampah plastik ini agar menjadi perhatian kita bersama, termasuk dunia pariwisata," kata Mulyani didampingi Kabid Industri Pariwisata Disparda Denpasar I Ketut Arya.
    
Lebih lanjut Mulyani mengatakan bahwa sampah plastik tidak hanya mengganggu kesehatan, melainkan menjadi tantangan bersama lantaran Bali hingga saat ini masih bertumpu pada sektor pariwisata. Seperti diketahui bersama bahwa salah satu obyek wisata terkenal di Asia terpaksa tutup lantaran banyaknya sampah plastik di daerah tersebut.
    
"Hal inilah yang tidak kami inginkan terjadi di Bali, karena sektor perekonomian hingga saat ini masih bertumpu pada pariwisata, dan kalau pariwisata goyah maka segala lini ekonomi Bali juga kemungkinan goyah," ujarnya.
    
Sementara itu, Kabid Industri Pariwisata, I Ketut Arya menambahkan bahwa sosialisasi penerapan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Sampah Plastik di Kota Denpasar telah dilaksanakan dengan menyasar 47 lokasi usaha. Dimana jumlah tersebut terdiri atas 11 usaha hiburan, 25 usaha restoran dan 11 usaha hotel.
     
Khusus di bidang pariwisata,  pihaknya menekankan bahwa pengusaha pariwisata agar mengurangi pemakaian plastik sekali pakai seperti halnya kantong plastik, sedotan plastik, dan stayrofom. Sosialisasi ini akan dilaksanakan satu minggu ke depan dan selanjutnya akan dilakukan tindakan tegas.
    
"Yang sudah melaksanakan kami sangat mengapresiasi, dan kami harapkan seluruh pelaku usaha pariwisata agar senantiasa menggunakan bahan ramah lingkungan dan memasang himbauan di depan toko, restoran atau hotel sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat yang datang," ucapnya.
    
Sementara itu, Ketua FSP Par SPSI Unit Prama Sanur Beach, Ketut Suandi mengatakan bahwa pihaknya di Prama Sanur Beach sangat mendukung Perwali tentang Pengurangan Sampah Plastik. Bahkan pihaknya telah mendesain dan menyiapkan tas ramah lingkungan dan pipet berbahan kertas.
    
"Kami sangat mendukung upaya mengurangi sampah plastik ini, karena pariwisata di Bali juga mengandalkan keindahan alam yang harus terus dijaga bersama," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019