Denpasar (Antaranews Bali) - Kedatangan kapal pesiar "Regent Seven Seas Marriner" yang mengangkut lebih dari seribu wisatawan asing di pengujung tahun 2018 di Pelabuhan Benoa, Bali disambut kesenian tradisional Bali.
    
Chief Executive Officer PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Bali-Nusra Wayan Eka Saputra di Denpasar, Selasa, mengatakan kapal pesiar tersebut merupakan satu-satunya kapal pesiar yang singgah di pelabuhan laut terbesar di Pulau Dewata sepanjang tahun 2018.
    
"Kapal pesiar Regent Seven Seas Marriner adalah kapal satu-satunya yang merapat di Pelabuhan Benoa tahun ini. Karena sejak bencana alam erupsi Gunung Agung pertengahan tahun 2017. Semua kapal pesiar membatalkan kunjungannya ke Bali," ujarnya.
    
Dengan demikian, kata Eka Saputra, pada tahun 2018 hanya ada satu kapal (Regent Seven Seas) yang terjadwal merapat ke Pelabuhan Benoa.
    
"Kapal pesiar ini merupakan kunjungan pertama di tahun 2018 dan di awal 2019. Mudah-mudahan tahun ini akan ada lagi jadwal yang merapat atau berlabuh di Pelabuhan Benoa," ujar pria asal Kabupaten Bangli.
    
Eka Saputra lebih lanjut mengatakan dari data kunjungan kapal pesiar tahun 2016 tercatat sekitar 56 kapal, dengan mengangkut wisatawan berkisar 2000 hingga 3000 wisman per kapal.
    
"Geliat wisatawan asing lewat laut pada saat itu sangat ramai. Sehingga sektor pariwisata pun mengalami peningkatan seiring kunjungan wisman tersebut," ucapnya.
    
Berdasarkan data, pada semester pertama 2017 sebanyak 38 kapal pesiar mengalami kenaikan 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.
    
Pada semester tersebut tercatat ada kunjungan 32.200 turis mancanegara yang menggunakan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa dan 32.052 penumpang turun dan berwisata ke Bali. Jumlah penumpang yang turun itu tumbuh 28 persen dibandingkan dengan periode semester I/2016.
    
PT Pelindo III Cabang Benoa juga melakukan perbaikan infrastruktur pelabuhan seiring kenaikan jumlah kapal pesiar yang bersandar. Dermaga yang awalnya sepanjang 290 meter diperpanjang menjadi 340 meter.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019