Kupang (Antaranews Bali) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan terisolasi akibat bencana longsor dan pohon tumbang yang menutup badan jalan.
Sekretaris Dinas Infokom Lembata, Karel Burin yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu, membenarkan adanya longsor yang menutup badan jalan akibat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu dalam beberapa hari terakhir ini.
"Longsor terjadi di Desa Lamalewar, Kecamatan Nagawutung sehingga mengganggu akses jalan ke desa-desa di dua kecamatan," katanya.
Dia mengatakan, sejak Jumat (28/12), petugas dan alat berat sudah dikirim ke lokasi untuk melakukan pembersihan jalan.
"Kemungkinan mulai hari ini (Sabtu), akses jalan sudah bisa dilalui kembali karena petugas mulai melakukan pembersihan," katanya.
Mengenai fasilitas lain yang rusak, dia mengatakan, belum ada laporan lengkap dari desa-desa mengenai dampak hujan disertai angin kencang melanda wilayah itu selama beberapa hari terakhir ini.
"Kemungkinan karena cuaca belum membaik, sehingga petugas belum bisa melakukan pengecekan di lapangan," katanya.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday secara terpisah mengatakan, tidak ada korban jiwa, namun banyak fasilitas daerah yang rusak.
"Hari ini saya mau melakukan penijauan langsung ke sejumlah titik yang terdampak untuk memastikan kondisi di lapangan termasuk masyarakat," katanya.
Menurut dia, hujan yang mengguyur kabupaten yang berada di pulau sebelah Selatan Flores Timur itu, sangat deras, diikuti tiupan angin yang cukup kencang.
Kondisi ini telah mengakibatkan banjir yang berdampak longsor serta sejumlah pohon tumbang menghalangi sejumlah jalan.
Bahkan fasilitas PLN yaitu tiang listrik pun ikut tumbang menghalangi jalan lintasan masyarakat dari sejumlah desa menuju ke Lewoleba, ibu kota kabupaten itu, katanya.
Baca juga: Banjir rusak jembatan Waimah di Lembata NTT
Baca juga: Perahu tenggelam di Lembata, lima meninggal
Baca juga: Sekolah di empat kecamatan di Lembata diliburkan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Sekretaris Dinas Infokom Lembata, Karel Burin yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu, membenarkan adanya longsor yang menutup badan jalan akibat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah itu dalam beberapa hari terakhir ini.
"Longsor terjadi di Desa Lamalewar, Kecamatan Nagawutung sehingga mengganggu akses jalan ke desa-desa di dua kecamatan," katanya.
Dia mengatakan, sejak Jumat (28/12), petugas dan alat berat sudah dikirim ke lokasi untuk melakukan pembersihan jalan.
"Kemungkinan mulai hari ini (Sabtu), akses jalan sudah bisa dilalui kembali karena petugas mulai melakukan pembersihan," katanya.
Mengenai fasilitas lain yang rusak, dia mengatakan, belum ada laporan lengkap dari desa-desa mengenai dampak hujan disertai angin kencang melanda wilayah itu selama beberapa hari terakhir ini.
"Kemungkinan karena cuaca belum membaik, sehingga petugas belum bisa melakukan pengecekan di lapangan," katanya.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday secara terpisah mengatakan, tidak ada korban jiwa, namun banyak fasilitas daerah yang rusak.
"Hari ini saya mau melakukan penijauan langsung ke sejumlah titik yang terdampak untuk memastikan kondisi di lapangan termasuk masyarakat," katanya.
Menurut dia, hujan yang mengguyur kabupaten yang berada di pulau sebelah Selatan Flores Timur itu, sangat deras, diikuti tiupan angin yang cukup kencang.
Kondisi ini telah mengakibatkan banjir yang berdampak longsor serta sejumlah pohon tumbang menghalangi sejumlah jalan.
Bahkan fasilitas PLN yaitu tiang listrik pun ikut tumbang menghalangi jalan lintasan masyarakat dari sejumlah desa menuju ke Lewoleba, ibu kota kabupaten itu, katanya.
Baca juga: Banjir rusak jembatan Waimah di Lembata NTT
Baca juga: Perahu tenggelam di Lembata, lima meninggal
Baca juga: Sekolah di empat kecamatan di Lembata diliburkan
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018