Pandeglang (Antaranews Bali) - Jumlah warga yang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda pada 22 Desember di Provinsi Banten sebanyak 299 orang menurut data resmi di Posko Utama Labuan, Rabu.
Menurut data resmi di Posko Utama Labuan, dari seluruh korban yang meninggal dunia 281 di antaranya ada di Kabupaten Pandeglang dan 18 lainnya di Kabupaten Serang.
Sementara jumlah orang yang terluka akibat bencana itu menurut data Posko Labuan sebanyak 757 orang; 721 orang di Kabupaten Pandeglang dan 37 orang di Kabupaten Serang.
Akibat bencana itu, juga masih ada 47 orang di Pandeglang dan 40 orang di Serang yang dilaporkan hilang.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan bantuan instansi terkait masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di daerah-daerah terdampak tsunami dari Kecamatan Labuan sampai Kecamatan Sumur, daerah paling ujung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
"Kita fokus pada evakuasi, sambil melakukan yang lainnya, termasuk inventarisasi kerusakan," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Sementara Komandan Kodim 0601 Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa mengatakan penyisiran korban masih dilakukan menggunakan kapal Angkatan Laut KRI Teluk Cirebon sampai ke Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan pulau lainnya.
Ia mengatakan 500 personel dari berbagai lembaga dan instansi serta alat-alat berat dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan yang rusak akibat tsunami.
Baca juga:
Pemprov Banten dirikan tujuh dapur umum lapangan
Polisi Pandeglang optimalkan patroli di daerah terdampak tsunami
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Menurut data resmi di Posko Utama Labuan, dari seluruh korban yang meninggal dunia 281 di antaranya ada di Kabupaten Pandeglang dan 18 lainnya di Kabupaten Serang.
Sementara jumlah orang yang terluka akibat bencana itu menurut data Posko Labuan sebanyak 757 orang; 721 orang di Kabupaten Pandeglang dan 37 orang di Kabupaten Serang.
Akibat bencana itu, juga masih ada 47 orang di Pandeglang dan 40 orang di Serang yang dilaporkan hilang.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan bantuan instansi terkait masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di daerah-daerah terdampak tsunami dari Kecamatan Labuan sampai Kecamatan Sumur, daerah paling ujung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
"Kita fokus pada evakuasi, sambil melakukan yang lainnya, termasuk inventarisasi kerusakan," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Sementara Komandan Kodim 0601 Letkol Inf Fitriana Nur Heru Wibawa mengatakan penyisiran korban masih dilakukan menggunakan kapal Angkatan Laut KRI Teluk Cirebon sampai ke Pulau Handeuleum, Pulau Peucang dan pulau lainnya.
Ia mengatakan 500 personel dari berbagai lembaga dan instansi serta alat-alat berat dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan yang rusak akibat tsunami.
Baca juga:
Pemprov Banten dirikan tujuh dapur umum lapangan
Polisi Pandeglang optimalkan patroli di daerah terdampak tsunami
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018