Jakarta (Antaranews Bali) - Penipuan lowongan kerja semakin marak dan terjadi dengan cara bermacam-macam.

“Mereka memanggil kandidat interview seleksi di luar kota sehingga diminta membayar akomodasi. Biasanya mereka memakai  nama perusahaan bonafit,” ujar Country Manager JobStreet.com Indonesia, Farida lim, dalam temu media di Jakarta, Kamis.

“Bahkan, mereka banyak yang mengatasnamakan JobStreet,” sambung dia.

Lebih lanjut, Farida berbagi tips agar pencari kerja tidak terjebak lowongan kerja fiktif.

1. Jangan pernah tanggapi panggilan kerja yang meminta uang 
“Jika meminta bayaran jangan pernah mau mengeluarkan uang, karena tidak sesuai dengan peraturan Depnaker,” kata Farida.

2. Pastikan iklan lowongan kerja dari sumber kredibel
Farida meyarankan agar pelamar memastikan iklan dari sumber terpercaya.

"Jangan dari forward teman atau situs personal. Pastikan iklan berasal dari situs kredibel dan terpercaya karena setidaknya jika terjadi sesuatu bisa dilaporkan ke platform iklan," ujar Farida.

3. Jangan asal sebar CV
Farida juga menyarankan untuk tidak mengunggah CV di media sosial.

"CV itu bersifat data pribadi jangan ditaruh di publik karena bisa disalahgunakan, data kita bisa digunakan untuk menipu," kata Farida.

Sementara bagi pencari kerja, Farida memberi saran agar para kandidat pelamar mengenali kemampuan atau skill diri.

Selain itu, pencari kerja juga diharap selalu membaca iklan lowongan kerja dengan teliti.

Baca juga: JobStreet hadirkan SiVA Recruitment Center berbahasa Indonesia

Baca juga: Lima kesalahan saat wawancara kerja

Baca juga: Strategi melamar kerja dari JobStreet

(AL)

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018