Denpasar (Antaranews Bali) - Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit BinMas) Polda Bali melakukan kegiatan kunjungan sekolah (goes to school), di SMPN 6 Denpasar, Senin, guna memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja dikonfirmasi di Denpasar, mengatakan kegiatan ini bertujuan agar siswa lebih memahami bahaya penyalahgunaan narkoba dan bahaya seks bebas.

"Untuk pelakasanaan tadi dipimpin Kompol Anwar Sasmito dimana siswa diajak menumbuhkan rasa kepedulian siswa-siswi terhadap lingkungan tempat tinggal dan sekolah," katanya.

Dengan tema "Quick Wins" program enam ini, juga memberikan memberikan beberapa pemahaman materi, diantaranya tentang bahaya kenakalan remaja, mengajak siswa menghindari penyebaran kabar bohong atau hoax.

"Siswa juga diinformasikan tentang hukuman bagi penyebaran konten-konten porno yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, Pasal 27 Ayat 1 dan Ayat 4 dan Pasal 28 Undang-Undang ITE," katanya.

Dalam kegiatan itu, juga dihadiri Kepala Sekolah I Gusti Ayu Tirtawati didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, I Dewa Nyoman Adi Adnyana dan guru-guru.


Sementara itu, Kasi Binluh Subdit Bintibluh Direktorat Binmas Polda Bali Kompol Anwar Sasmito menambahkan, kegiatan yang dihadiri 360 siswa-siswi di SMPN 6 Denpasar juga menekankan perlunya kedisiplinan pelajar saat di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.

"Hal ini penting karena bahaya kenakalan remaja bisa muncul mulai hal-hal kecil seperti vandalisme atau aksi corat-coret di sekolah, menipu orang tua, maupun mengendarai sepeda motor sendiri tanpa didampingi oleh orang tua," katanya.

Pihaknya juga meminta kepada siswa agar menanamkan rasa hormat kepada orang tua maupun guru di sekolah.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, guru-guru dan siswa atas kesediannya menerima Tim Binluh dari Dit Binmas Polda Bali," ujarnya.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018