Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Bali mencapai kisaran 6,8 hingga 7,2 persen pada triwulan terakhir tahun 2018 karena didorong lapangan usaha makan dan minum serta perdagangan besar dan eceran.
     
"Dari sisi permintaan, akselerasi kinerja ekonomi Bali juga didorong oleh komponen ekspor luar negeri, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah serta investasi yang tumbuh kuat," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Azka Subhan di Denpasar, Kamis. 
     
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Bali menjelang akhir tahun salah satunya karena didongkrak liburan panjang Natal dan Tahun Baru sehingga kebutuhan makan dan minum untuk pariwisata diprediksi melonjak. 
     
Di sisi lain, akselerasi kinerja ekonomi Bali pada triwulan IV 2018 tertahan oleh perlambatan kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, lapangan usaha industri pengolahan, serta lapangan usaha konstruksi.
     
Azka menambahkan pertumbuhan ekonomi triwulan terakhir tahun 2018 tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan ketiga yang mencapai 6,24 persen.
     
Kinerja triwulan ketiga, lanjut dia, didorong oleh meningkatnya permintaan seiring perayaan hari besar keagamaan serta penyelesaian proyek infrastruktur pemerintah termasuk untuk persiapan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. 
     
Sementara itu pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I 2019 diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2018 dalam kisaran 6-6,4 persen.
     
Dari sisi permintaan, melambatnya kinerja diprakirakan akibat tertahannya kinerja komponen utama yang terkait dengan bidang usaha pariwisata, yaitu ekspor luar negeri setelah triwulan sebelumnya tumbuh signifikan terutama didorong pertemuan IMF dan Bank Dunia. 
     
Sesuai historisnya, pada awal tahun realisasi investasi masih dalam jumlah yang terbatas dan tahapan pengadaan baru dimulai khususnya yang menggunakan APBD (provinsi dan kabupaten/kota) untuk belanja modal, sehingga diprakirakan akan menahan kinerja investasi, khususnya yang dikelola oleh pemerintah. 
     
Dari sisi penawaran, perlambatan kinerja ekonomi Bali diprakirakan disebabkan oleh melambatnya beberapa lapangan usaha utama ekonomi Bali yakni lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum.
     
Selain itu perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, industri pengolahan serta konstruksi.

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018