Denpasar (Antaranews Bali) - "Alfamart Class dan Alfamidi Class" yang dikembangkan industri ritel modern PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menko Perekonomian Darmin Nasution, karena ikut berperan dalam pengembangan SMK dan kontribusi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing generasi muda Indonesia.
 
Alfamart mendapatkan piagam penghargaan atas keberhasilan program yang dinilai aktif menciptakan SDM siap kerja sekaligus menyerap langsung lulusan program sebagai karyawan itu bersama empat perusahaan lain  yakni Honda, PLN, Yamaha, dan L'oreal. Penghargaan yang diserahkan kedua menteri itu diterima oleh Human Capital Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tri Wasono Sunu, di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
 
Dalam sambutannya, Muhadjir mengatakan bahwa jumlah permintaan industri angkatan kerja mencapai 2,6 juta per tahun, namun 50 petsen diantaranya atau 1,4 juta lulusan SMK menjadi pengangguran. "Salah satu tantangan yang kita hadapi bahwa banyaknya jurusan pendidikan sekolah vokasi yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang ada," ujarnya. 
 
Muhadjir menjelaskan bahwa melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia, Kemdikbud mendapat instruksi dari presiden yang salah satunya adalah menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan. "Link and match antara kurikulum sekolah dan industri sangat dibutuhkan untuk menekan jumlah pengangguran SMK," ujarnya
 
Sejalan dengan Muhadjir,  Darmin Nasution juga menjelaskan bahwa sekitar 13.000 sekolah vokasi baik negeri maupun swasta yang ada, tidak seluruhnya mempunyai tenaga pendidik yang mempunyai keahlian aplikatif mumpuni yang bisa ditularkan kepada siswanya.

"Perlunya menciptakan model pendidikan demand driven, yang diwujudkan bahwa industri-lah yang menerapkan kurikulum di sekolah vokasi, sehingga yang siswa terima di sekolah adalah yang memang dibutuhkan oleh dunia industri," kata Darmin.
 
Alfamart sebagai industri ritel modern padat karya yang membutuhkan SDM dalam jumlah banyak menyadari bahwa perlunya membina calon tenaga kerja sejak dari tingkat pendidikan, khususnya SMK jurusan manajemen pemasaran.

"Alfamart Class dan Alfamidi Class merupakan kurikulum ritel modern yang diberikan kepada siswa siswi sebagai akselerasi agar mereka nantinya setelah lulus langsung siap bekerja tanpa harus mengikuti pelatihan dari perusahaan terlebih dulu," papar Tri Wasono Sunu. 
 
Kurikulum yang diberikan merupakan yang nyata nantinya dilakukan di industri ritel modern. "Untuk melengkapi skill siswa, kami berikan juga laboratorium berupa toko modern agar siswa bisa langsung mempraktekkan pelajaran yang didapat," tambahnya.
 
Keuntungan mengikuti Alfamart Class dan Alfamidi Class adalah lulusannya dapat langsung bekerja di Alfamart. Hingga 2018 ada 209 SMK yang bekerja sama dan telah menerapkan kurikulum ritel modern Alfamart Class dan akan terus menambah SMK lain untuk ikut bekerja sama.(*)

Pewarta: Antaranews Bali

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018