Negara (Antaranews Bali) - Warga Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali yang dua hari terakhir rumahnya terendam banjir, bergotong-royong membuat lubang saluran air dengan menjebol tanah di bawah jalan raya agar genangan air segera surut.

"Sudah dua hari air tidak mau surut, kalau dibiarkan saat hujan turun lagi banjir di sini bisa bertambah besar. Terpaksa kami membuat lubang di bawah jalan ini untuk jalan aliran air," kata Mas Santoso, salah seorang warga.

Ia mengatakan, usaha warga ini sudah dilakukan sejak Rabu (28/11) malam, namun karena hingga tengah malam belum berhasil, usaha tersebut dilanjutkan Kamis pagi.

Dengan bermodalkan linggis, sekop dan besi panjang, mereka berupaya membuat gorong-gorong di bawah jalan yang dirabat beton tersebut.

"Besi panjang ini untuk menusuk dan menyambungkan lubang di dua sisi jalan. Yang penting kami tidak merusak jalan rabat beton ini. Kami hanya ingin air cepat surut agar warga tidak menderita," katanya.

Sekitar pukul 11.30 wita, mereka tampak telah menyelesaikan pembuatan lubang di bawah jalan yang berada di depan kampus Politeknik Negeri Kelautan milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan sehingga akhirnya bisa menyurutkan banjir.
    
Menurut warga, dulunya lahan yang saat ini dibangun Politeknik Kelautan tersebut memang merupakan jalan pembuangan air saat hujan. Namun saat pembangunan kampus tersebut berlangsung hingga sekarang belum jelas adanya saluran drainase di kawasan itu sehingga mereka berharap pembangunannya dilengkapi dengan saluran pembuangan air hujan.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Perhubungan Jembrana Made Dwi Maharimbawa saat dikonfirmasi mengatakan, dalam gambar pembangunan kampus sudah ada rencana pembuatan drainase di dekat lapangan sepak bola dan akan berkoordinasi dan menyampaikan usulan agar posisi drainase digeser atau diperpanjang.
 

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018