Badung (Antaranews Bali) - Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal (Pabrik AQUA Mambal) bersama BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Mandala Sari mengembangkan biogas di Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, guna mendukung pengembangan desa wisata setempat.

"Bongkasa Pertiwi telah dicanangkan sebagai Desa Wisata pada November 2018, karena itu kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik merupakan tuntutan untuk mewujudkan kenyamanan wisatawan," kata Senior Stakeholder Relation Manager Pabrik AQUA Mambal, ForcyTjandra, di Abiansemal, Badung, Kamis.

Ia mengatakan sungai dan pertanian adalah potensi desa yang diandalkan sebagai nilai jual wisata, karena itu Pabrik AQUA Mambal bersama BUMDes Mandala Sari melihat limbah ternak yang dipelihara secara tradisional sebagai sebuah peluang untuk pengembangan biogas guna mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman.

"Reaktor Biogas dibangun di pemukiman untuk mengelola limbah ternak di Bongkasa Pertiwi menjadi energi terbarukan, sehingga Bongkasa Pertiwi dapat menjadi Kampung Mandiri Energi," katanya, sebagaimana keterangan resmi yang diterima dari Pabrik AQUA Mambal.  

Menurut dia, Program Kampung Mandiri telah dirancang dan mulai digagas sejak 2017, dan saat ini telah terbangun 20 unit biogas dan tercatat 554 jiwa yang terlibat dan menerima manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara teknis, limbah ternak dikumpulkan dalam reaktor biogas berkapasitas 4 meterkubik. Satu reaktor dapat menampung sebanyak 20 kilogram limbah kotoran babi atau 40 kilogram limbah sapi dalam sehari. Limbah sebanyak itu bisa dihasilkan oleh 4-5 ekor babi dan dua ekor sapi milik warga.

"Kami memiliki mimpi bahwa penggunaan energi terbaharukan bagi aktifitas di Bongkasa Pertiwi akan bisa terpenuhi dari program ini yang akhirnya Desa Bongkasa Pertiwi juga berpeluang besar menjadi Kampung Pro Iklim, sejalan dengan program pemerintah," kata Forcy.

Sementara itu, Ketua BUMDes Mandala Sari Ida Bagus Gede Manu Drestha mengatakan perlu waktu untuk meyakinkan warga masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program ini.

"Setelah mereka mengenal dan merasakan sendiri manfaatnya, pengembangan program ini menjadi lebih mudah dengan dukungan dan kontribusi masyarakat," katanya.

Pengelolaan limbah kotoran ternak ini selain menyelesaikan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan di Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, juga secara ekonomi mengurangi pengeluaran untuk pembelian gas elpiji, karena Gas Metan yang dihasilkan oleh Reaktor Biogas menjadi energy alternatif untuk kebutuhan memasak dan rumah tangga.

Selain itu, Methan yang terbakar sempurna tersebut mengurangi efek Gas RumahKaca. Manfaat lain secara ekologis adalah dihasilkannya pupuk organik (bio slurry), yang bagus digunakan penerapan pertanian sehat dan ramah lingkungan.

"Sektor pertanian adalah mata pencaharian utama di Desa Bongkasa Pertiwi. Pupuk Kimia masih digunakan sebagai nutrisi asupan tanah, padahal penggunaan pupuk kimia secara terus merusak dan mencemari tanah dan air di lingkungan pertanian tersebut, sehingga produktifitas lahan menurun, apalagi harga pupuk makin mahal dan secara sosial akan menurunkan minat para petani muda," katanya.

Selain berdampingan dengan Pabrik AQUA Mambal, Bongkasa Pertiwi juga bekerja sama dengan Yayasan Rumah Energi (YRE) dan pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, yang mendukung Desa Bongkasa Pertiwi untuk menuju Desa Pro Iklim di tahun 2020. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018