Jakarta (Antaraews Bali) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan penguatan nilai mata uang rupiah beberapa waktu terakhir telah memperkuat optimisme, meski tetap waspada.
"Memang, proses penguatan rupiah saat ini berhasil menumbuhkan optimisme berbagai kalangan. Namun, nilai tukar diperkirakan masih akan fluktuatif karena pasar masih terus mengantisipasi langkah-langkah The Fed (bank sentral Amerika Serikat) berikutnya," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penguatan nilai tukar mata uang Garuda tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari langkah BI yang menaikkan suku bunga acuan menjadi enam persen.
Ia menilai penguatan itu masih bersifat sementara, karena pada dasarnya belum ada keseimbangan baru nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Untuk itu, ia juga berharapan pemerintah dan BI selalu siap dan antisipatif guna menghadapi potensi gejolak kurs di pasar uang dan menjaga optimisme publik yang dinilai juga sangat penting.
Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini, menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp14.586 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.595 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan munculnya penilaian sejumlah kalangan analis bahwa the Fed tidak akan agresif menaikan suku bunga menjadi faktor yang membuat fluktuasi mata uang negara berkembang termasuk rupiah, terjaga.
Baca juga: Rupiah terus menguat jadi Rp14.586
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Memang, proses penguatan rupiah saat ini berhasil menumbuhkan optimisme berbagai kalangan. Namun, nilai tukar diperkirakan masih akan fluktuatif karena pasar masih terus mengantisipasi langkah-langkah The Fed (bank sentral Amerika Serikat) berikutnya," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penguatan nilai tukar mata uang Garuda tersebut juga tidak bisa dilepaskan dari langkah BI yang menaikkan suku bunga acuan menjadi enam persen.
Ia menilai penguatan itu masih bersifat sementara, karena pada dasarnya belum ada keseimbangan baru nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Untuk itu, ia juga berharapan pemerintah dan BI selalu siap dan antisipatif guna menghadapi potensi gejolak kurs di pasar uang dan menjaga optimisme publik yang dinilai juga sangat penting.
Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ini, menguat sebesar sembilan poin menjadi Rp14.586 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.595 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan munculnya penilaian sejumlah kalangan analis bahwa the Fed tidak akan agresif menaikan suku bunga menjadi faktor yang membuat fluktuasi mata uang negara berkembang termasuk rupiah, terjaga.
Baca juga: Rupiah terus menguat jadi Rp14.586
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018