Gianyar, Bali (Antaranews Bali) - Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK), Kementerian Komunikasi dan Informatika Wiryanta mengatakan generasi milenial semakin cerdas memanfaatkan media sosial (medsos) dalam kehidupannya.
"Kalau saya amati generasi milenial telah cerdas memanfaatkan medsos dalam kehidupannya," kata Wiryanta di sela acara "Diskusi Publik , Bijak Bermedia Sosial untuk Indonesia Maju" di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.
Ia mengatakan selama ini kekhawatiran generasi muda yang akan cepat berpengaruh terhadap media sosial (medsos) tersebut ke arah penyebaran kabar bohong (hoaks) tidak semuanya benar. Justru kabar bohong di medsos kecenderungan dilakukan oleh masyarakat berumur 40 tahun ke atas. hal itu diamati lebih banyak untuk kepentingan politik.
"Memang awalnya diduga kaum muda atau generasi melenial yang diduga akan memanfaatkan medsos dengan menyebar kabar bohong dan melakukan fitnah. Tapi justru dilakukan oleh kelompok umur di atas 40 tahunan," ujarnya.
Menurut Wiryanta, kaum milenial di Indonesia keberadaan medsos tersebut dimanfaatkan untuk kreatif dan inovatif dalam kemajuan kehidupannya. Seperti membuat hal-hal yang positif, bahkan hasil kreatifnya ditampilkan untuk berwirausaha.
"Mereka generasi milenial kecenderungan memanfaatkan untuk kreatif dan inovatif. Bahkan kemampuannya untuk berwirausaha. Di medsos anak-anak muda banyak sekali menampilkan karya inovatif. Sehingga keberadaan medsos justru menjadi pendorong generasi muda untuk berbuat kreatif," ucapnya.
Wiryanta berharap kepada generasi muda atau milenial tersebut untuk selalu melakukan terobosan menggunakan mensos untuk ke hal yang bermanfaat guna kemajuan bangsa dan negara.
"Selain itu, keberadan mensos agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan sehingga agar menjadi generasi berguna bagi bangsanya," kata Wiryanta menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kalau saya amati generasi milenial telah cerdas memanfaatkan medsos dalam kehidupannya," kata Wiryanta di sela acara "Diskusi Publik , Bijak Bermedia Sosial untuk Indonesia Maju" di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin.
Ia mengatakan selama ini kekhawatiran generasi muda yang akan cepat berpengaruh terhadap media sosial (medsos) tersebut ke arah penyebaran kabar bohong (hoaks) tidak semuanya benar. Justru kabar bohong di medsos kecenderungan dilakukan oleh masyarakat berumur 40 tahun ke atas. hal itu diamati lebih banyak untuk kepentingan politik.
"Memang awalnya diduga kaum muda atau generasi melenial yang diduga akan memanfaatkan medsos dengan menyebar kabar bohong dan melakukan fitnah. Tapi justru dilakukan oleh kelompok umur di atas 40 tahunan," ujarnya.
Menurut Wiryanta, kaum milenial di Indonesia keberadaan medsos tersebut dimanfaatkan untuk kreatif dan inovatif dalam kemajuan kehidupannya. Seperti membuat hal-hal yang positif, bahkan hasil kreatifnya ditampilkan untuk berwirausaha.
"Mereka generasi milenial kecenderungan memanfaatkan untuk kreatif dan inovatif. Bahkan kemampuannya untuk berwirausaha. Di medsos anak-anak muda banyak sekali menampilkan karya inovatif. Sehingga keberadaan medsos justru menjadi pendorong generasi muda untuk berbuat kreatif," ucapnya.
Wiryanta berharap kepada generasi muda atau milenial tersebut untuk selalu melakukan terobosan menggunakan mensos untuk ke hal yang bermanfaat guna kemajuan bangsa dan negara.
"Selain itu, keberadan mensos agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan sehingga agar menjadi generasi berguna bagi bangsanya," kata Wiryanta menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018