Klungkung (Antaranews Bali) - Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Kabupaten Klungkung, Bali menarik perhatian pemerintan Denmark, yang mengirimkan utusan lewat kedutaan besar negara tersebut.
"Program ini sudah kami jalankan sekitar satu tahun, perlahan tapi pasti mulai terlihat hasil dari pengelolaan sampah yang benar," kata Sekretaris Daerah Klungkung I Gede Putu Winastra, yang menerima rombong perwakilan Kedutaan Besar Denmark yang membidangi kerjasama sektor lingkungan hidup, Minggu.
Ia mengatakan, selama satu tahun berjalan ada beberapa kendala yang pihaknya hadapi seperti peralatan, teknologi dan yang lainnya, namun semua bisa diatasi lewat kerjasama dengan STT PLN yang digandeng dalam program ini.
Pihaknya berharap, dengan kunjungan ini pemerintah Denmark bisa membantu pihaknya sehingga beberapa persoalan bisa teratasi, sehingga hubungan antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan pemerintah negara tersebut bisa saling mengisi.
"Selama di Klungkung, perwakilan dari Denmark akan melakukan observasi lapangan dilengkapi dengan dokumentasi. Dengan seperti itu, antara kami dengan negara itu bisa saling mengisi dalam artian program TOSS bisa diterapkan di Denmark, demikian juga sebaliknya," katanya yang menerima rombongan ini bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana.
Salah satu yang bisa dibantu pemerintah Denmark setelah mengunjungi Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan sebagai kawasan penerapan program ini, menurutnya, adalah peralatan berteknologi pengelolaan sampah yang pihaknya butuhkan untuk lebih menyempurnakan program TOSS.
Sementara Kepala Bidang Kerjasama Sektor Lingkungan, Kedutaan Besar Denmark Morten Holm Van Donk mengatakan, kunjungannya ini merupakan tindaklanjut kerjasama antara pemerintahnya dengan Indonesia di bidang lingkungan hidup.
"Program ini sudah mendapatkan pengakuan di Indonesia, kami ingin melihat sendiri sehingga datang dan melakukan observasi lapangan disini," katanya.
Terkait kebutuhan peralatan untuk menunjang program TOSS, ia mengatakan, pemerintahnya bisa memberikan bantuan dana untuk pengadaan mesin yang bisa dimanfaatkan program ini.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program-program yang bertujuan melestarikan lingkungan, seperti yang dilakukan pemerintah Klungkung lewat program TOSS ini.
Selain pemerintah Denmark, program TOSS yang masuk dalam 40 inovasi nasional ini juga menarik perhatian banyak kalangan, seperti kunjungan dari Dewan Pertimbangan Presiden, Ketua Umum PBNU KH.Said Agil Siroj serta sejumlah lembaga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Program ini sudah kami jalankan sekitar satu tahun, perlahan tapi pasti mulai terlihat hasil dari pengelolaan sampah yang benar," kata Sekretaris Daerah Klungkung I Gede Putu Winastra, yang menerima rombong perwakilan Kedutaan Besar Denmark yang membidangi kerjasama sektor lingkungan hidup, Minggu.
Ia mengatakan, selama satu tahun berjalan ada beberapa kendala yang pihaknya hadapi seperti peralatan, teknologi dan yang lainnya, namun semua bisa diatasi lewat kerjasama dengan STT PLN yang digandeng dalam program ini.
Pihaknya berharap, dengan kunjungan ini pemerintah Denmark bisa membantu pihaknya sehingga beberapa persoalan bisa teratasi, sehingga hubungan antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan pemerintah negara tersebut bisa saling mengisi.
"Selama di Klungkung, perwakilan dari Denmark akan melakukan observasi lapangan dilengkapi dengan dokumentasi. Dengan seperti itu, antara kami dengan negara itu bisa saling mengisi dalam artian program TOSS bisa diterapkan di Denmark, demikian juga sebaliknya," katanya yang menerima rombongan ini bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana.
Salah satu yang bisa dibantu pemerintah Denmark setelah mengunjungi Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan sebagai kawasan penerapan program ini, menurutnya, adalah peralatan berteknologi pengelolaan sampah yang pihaknya butuhkan untuk lebih menyempurnakan program TOSS.
Sementara Kepala Bidang Kerjasama Sektor Lingkungan, Kedutaan Besar Denmark Morten Holm Van Donk mengatakan, kunjungannya ini merupakan tindaklanjut kerjasama antara pemerintahnya dengan Indonesia di bidang lingkungan hidup.
"Program ini sudah mendapatkan pengakuan di Indonesia, kami ingin melihat sendiri sehingga datang dan melakukan observasi lapangan disini," katanya.
Terkait kebutuhan peralatan untuk menunjang program TOSS, ia mengatakan, pemerintahnya bisa memberikan bantuan dana untuk pengadaan mesin yang bisa dimanfaatkan program ini.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program-program yang bertujuan melestarikan lingkungan, seperti yang dilakukan pemerintah Klungkung lewat program TOSS ini.
Selain pemerintah Denmark, program TOSS yang masuk dalam 40 inovasi nasional ini juga menarik perhatian banyak kalangan, seperti kunjungan dari Dewan Pertimbangan Presiden, Ketua Umum PBNU KH.Said Agil Siroj serta sejumlah lembaga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018