Amlapura (Antara Bali) - Prosesi ngaben massal di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, disertai kegiatan sosial pengobatan gratis di sela-sela masyarakat menyelesaikan kegiatan tersebut.
"Kami kerahkan enam petugas paramedis dan seorang dokter untuk melakukan pengobatan cuma-cuma yang berlangsung Minggu (14/8)," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Rendang dr Nyoman Adi Wisastra ketika dihubungi, Senin pagi.
Pengobatan gratis itu, kata dia, merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan upacara "Yadnya" atau persembahan.
"Ini adalah salah satu upaya kami untuk mendekatkan diri dengan masyarakat utamanya untuk pelayanan kesehatan," katanya.
Selain pengobatan gratis, jelas Adi Wisastra, pihaknya juga menempatkan dua orang tenaga medis, serta seorang dokter di Puskesmas Pembantu di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang.
"Kebetulan puskesmas itu dekat dengan jalan ke kuburan, jadi kami tempatkan personel di wilayah itu," katanya.
Penempatan tenaga medis itu, kada dokter Adi, demikian disapa akrab, merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi kesehatan warga pada prosesi ngaben massal yang puncaknya digelar Minggu (21/8).
"Pada puncak acara nanti, diperkirakan ribuan warga Pesaban akan turun ke jalanan, kami akan persiapkan tenaga medis untuk itu," jelasnya.
Sementara itu, sampai saat ini prosesi upacara pengabenan massal yang melibatkan 93 kerangka jenazah kini sudah mendekati rampung, dan warga telah mempersiapkan prosesi upacara itu.
Persiapan itu di antaranya rituial memohon "tirta" di mata air bendul, "ngaskara" atau pembersihan, "ngebet" atau menggali tulang mayat, melaspas bade atau mengupacarai tempat pengusung mayat, terakhir puncak acara pengabenan massal atau pembakaran mayat yang telah diupacarai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami kerahkan enam petugas paramedis dan seorang dokter untuk melakukan pengobatan cuma-cuma yang berlangsung Minggu (14/8)," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Rendang dr Nyoman Adi Wisastra ketika dihubungi, Senin pagi.
Pengobatan gratis itu, kata dia, merupakan salah satu program pemerintah untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan upacara "Yadnya" atau persembahan.
"Ini adalah salah satu upaya kami untuk mendekatkan diri dengan masyarakat utamanya untuk pelayanan kesehatan," katanya.
Selain pengobatan gratis, jelas Adi Wisastra, pihaknya juga menempatkan dua orang tenaga medis, serta seorang dokter di Puskesmas Pembantu di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang.
"Kebetulan puskesmas itu dekat dengan jalan ke kuburan, jadi kami tempatkan personel di wilayah itu," katanya.
Penempatan tenaga medis itu, kada dokter Adi, demikian disapa akrab, merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi kesehatan warga pada prosesi ngaben massal yang puncaknya digelar Minggu (21/8).
"Pada puncak acara nanti, diperkirakan ribuan warga Pesaban akan turun ke jalanan, kami akan persiapkan tenaga medis untuk itu," jelasnya.
Sementara itu, sampai saat ini prosesi upacara pengabenan massal yang melibatkan 93 kerangka jenazah kini sudah mendekati rampung, dan warga telah mempersiapkan prosesi upacara itu.
Persiapan itu di antaranya rituial memohon "tirta" di mata air bendul, "ngaskara" atau pembersihan, "ngebet" atau menggali tulang mayat, melaspas bade atau mengupacarai tempat pengusung mayat, terakhir puncak acara pengabenan massal atau pembakaran mayat yang telah diupacarai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011