Nusa Dua (Antaranews Bali) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong peran swasta terlibat dalam pembiayaan alternatif yang tidak menggunakan APBN untuk pendanaan sejumlah proyek infrastruktur prioritas di Indonesia. 

"Yang berpotensi menjadi mitra selain BUMN tentunya swasta nasional yang memiliki pengalaman dan reputasi bidang investasi terkait infrastruktur berbagai jenis," katanya saat menyaksikan penandatanganan kerja sama investasi proyek infrastruktur di Nusa Dua, Bali, Sabtu. 

Menurut Bambang, pembiayaan alternatif yang bukan bersumber dari APBN diperlukan karena akan menjadi efek pengungkit dalam pembangunan sektor prioritas. 

Dengan begitu, ketergantungan pembiayaan yang menyedot anggaran negara bisa dikurangi sehingga pihaknya bisa fokus menjalankan program yang 100 persen membutuhkan perhatian pemerintah. 

Dia menjelaskan Kementerian PPN/Bappenas memiliki entitas Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah-"Center for Private Investment" atau "PINA Center" yang memfasilitasi pembiayaan proyek infrastruktur. 

PINA Center Bappenas memfasilitasi kerja sama investasi dengan perkiraan total nilai Rp47 triliun.

Investasi itu terdiri dari dua kesepakatan kerja sama bidang energi terbarukan dengan nilai sebesar Rp590 miliar. 

Selain itu satu kesepakatan kerja sama perkebunan dengan total nilai hingga Rp2 triliun dan tiga kesepakatan pengembangan tol dengan perkiraan total nilai Rp44,5 triliun. 

Menteri Bambang juga menyaksikan perjanjian kerja sama yang menandai "financial closing" atau tinggal eksekusi di antaranya untuk proyek senilai Rp290 miliar untuk pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa di Kalimantan Barat.

Selain itu kerja sama PT PNM Investment Management yang memberikan komitmen menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas atas Surat Utang Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dengan nilai hingga Rp2 triliun. 

Kerja sama konstruksi antara PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk dengan PT Girder Indonesia dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk pembangunan jalan tol ruas Ancol Timur Pluit (elevated).

Tol itu sebagai bagian penambahan ruang lingkup tol ruas Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit.

Selain itu ketiga perusahaan itu juga bekerja sama untuk pembangunan "North South Link" Bandung sepanjang 14,3 kilometer sebagai bagian penambahan lingkup tol ruas Soreang-Pasir Koja dengan perkiraan total nilai investasi Rp21,5 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam mendorong energi terbarukan dengan pembiayaan yang akan difasilitasi oleh PINA Center Bappenas. 

Penandatanganan kerja sama dilakukan antara PT Kaltimex Energy dan Pemerintah Kabupaten Banggai untuk mengupayakan proyek pembangkit listrik tenaga sampah di Luwuk, Sulawesi Tengah dengan menggunakan pengolahan sampah sebesar 70 ton/hari menjadi tenaga listrik dengan kapasitas 4 MW. 

PINA Center Bappenas juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Konsorsium PT Daya Mulia Turangga (DMT), GAMA Group dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk fasilitasi pembiayaan pembangunan jalan tol ruas SoIo-New Yogyakarta International Airport.

Tol sepanjang 91,93 kilometer itu sebagai pendukung akses menuju bandara di Kulon Progo dengan nilai investasi sebesar 22,5 triliun rupiah.

"Kerja sama ini akan segera terealisasi bukan sekedar wacana," ucap Bambang. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018