Surabaya (Antaranews) - Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Meidyatama Suryodiningrat, menegaskan bahwa kantor berita yang dipimpinnya selalu berusaha konsisten mengabarkan berita kebencanaan secara terkini, untuk mengantisipasi banyaknya kabar hoax yang beredar di masyarakat.
   
"Tidak hanya di Palu baru-baru ini, sebelumnya juga banyak sebaran berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan seperti di Lombok," kata Dimas, panggilan akrab Meidyatama pada saat acara orientasi dan pembekalan dalam rangka serha terima jabatan 14 kepala biro Antara se-Indonesia di Surabaya, Selasa.

Ia memaklumi adanya sebaran hoax atau tulisan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan saat terjadi bencana, karena adanya kepanikan masyarakat ditambah saat ini sudah masuk dalam era digitalisasi.

"Sebaran hoax berita kebencanaan dengan hoax berita politik sangat berbeda. Hoax berita politik lebih banyak dibuat dan sengaja didesain untuk disebarkan, sedangkan hoax berita kebencanaan dibuat dan disebarkan karena adanya kepanikan warga," katanya.
     
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat bisa selektif dalam memilih bacaan atau berita, serta memiliki referensi yang cukup, sehingga tidak terserat dan ikut panik saat terjadi bencana.
     
Dimas memberikan tips kepada masyarakat agar tidak tersesat ketika membaca berita kebencanaan, yakni berita itu berasal dari dua kategori, pemerintah dan institusi media.
     
"Kalau dari institusi pemerintah itu seperti BMKG, Basarnas dan lembaga-lembaga resmi pemerintah. Sedangkan institusi media cukup banyak," katanya.
     
Ia mengatakan, untuk LKBN Antara memiliki peran dan kemampuan yang sangat unik, sebab secara tradisional memiliki jaringan biro dan koresponden yang luas, sehingga bisa mendapatkan berita dari orang-orang terdekat yang terdampak bencana.
     
"Kami punya orang-orang yang ada di sekitar daerah terdampak bencana. Dan saya yakni sebagian besar media di Jakarta tidak memiliki hal itu. Itu kelebihan dari Antara," katanya.

Misalnya, Donggala yang berhari-hari tidak bisa diakses dari luar oleh media massa, maka ANTARA menjadi media pertama yang mencapai wilayah paling parah terkena dampak Gempa Palu itu.
     
Meski demikian, kata Dimas, tetap harus diingat bahwa tugas Antara tidak bekerja sebagai media komersial, tapi mengutamakan misi bangsa, yakni memberikan info ke masyarakat dan media lain.
     
"Dan ini juga tugas utama kepala biro di daerah untuk mengkoordinasikan, dan tugas kepala biro itu sangat berat. Oleh karena itu, orientasi hari ini adalah permulaan," katanya.
     
Kabiro baru
Di Surabaya, Dirut Perum LKBN Antara juga melakukan serah terima jabatan para kepala biro dari 14 daerah, termasuk Kepala Perum LKBN Antara Biro Jawa Timur di kantor Perum LKBN Antara di Surabaya.

Adapun kepala biro yang diserahterimakan yakni Slamet Hadi Purnomo sebagai Kabiro Jawa Timur menggantikan Akhmad Munir yang menjadi Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara di Jakarta.

Berikutnya, Azhari sebagai Kabiro Aceh menggantikan Heru Dwi Suryatmojo dan Riza Mulyadi sebagai Kabiro Sumatera Utara. Maswandi sebagai Kabiro Sumatera Barat menggantikan Azhari, Riski Maruto sebagai Kabiro Riau menggantikan Maswandi, Zaenal Abidin sebagai Kabiro Jawa Barat menggantikan Sapto Heru dan Abdul Hakim sebagai Kabiro Kalimantan Timur menggantikan Didik Kusbiantoro.

Selain itu Nurul Aulia Badar sebagai kabiro Kalimantan Selatan menggantikan Abdul Hakim, Irwan Arfa Kabiro Bangka Belitung menggantikan Riza Mulyadi, Helti Marini Sipayung Kabiro Bengkulu menggantikan Riski Maruto, Hisar Sitanggang Kabiro Lampung menggantikan Edi Supriadi, Sambas Kabiro Banten menggantikan Ganet Dirgantara, Riza Fahriza Kabiro NTB menggantikan Masnun dan Rahmat Hidayat Kabiro Kalimantan Tengah menggantikan Zaenal Abidin.

Dalam sambutannya, Direktur Utama Perum LKBN Antara Medyatama Suryodiningrat mengatakan selain sertijab para Kabiro diberikan orientasi selama dua hari untuk membekali para Kabiro dalam menghadapi tugas berat sebagai muka Antara di provinsi.

Dimas, sapaan akrabnya mengucapkan terima kasih kepada rekan yang tidak menjabat lagi. "Tugas Anda selesai dengan baik. Antara maju berkat kontribusi mereka. Kepada kabiro baru selamat melaksanakan tugas yang lebih berat tapi saya yakin, Antara bisa dan akan terus maju," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Sutrimo mengatakan sertijab atau mutasi adalah hal yang biasa. Tapi bukan berarti yang sudah tidak lagi menjabat Kabiro tugasnya berakhir.

"Kami ingin melakukan suatu perubahan-perubahan yang selama ini menghambat kemajuan Antara. Kedepan akan terus fokus membesarkan Antara sebagai usaha agar mengembangkan diri," ujarnya.

Sutrimo berharap nantinya ada orang dari daerah yang menduduki jabatan di direksi dan Dewas. "Kita ingin kalau bisa di atas 60 persen direksi, dewas berjalan dari bawah. Mudah mudahan kami-kami ini hanya sementara. Kedepan diisi dari mayoritas dari karier di Antara," ujarnya.

Baca juga: Direktur informasi TETO kunjungi LKBN Antara Bali
Baca juga: Seminar "minimarket" awali HUT ke-81 Antara di Bali (video)
Baca juga: bali.antaranews.com tampilkan "Koran Digital" dan "Fokus Hoax"
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali

Setelah pelantikan dan pembekalan 14 kabiro Antara se-Indonesia itu, Perum LKBN Antara mengikuti Pameran Bisnis dan Pembangunan Indonesia (IBD Expo) yang diikuti ratusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Grand City, Surabaya, Jawa Timur pada 3-6 Oktober 2018.

Wakil Ketua IBD Expo 2018, Satrijo Sigit Wirjawan, menjelaskan Surabaya dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan acara, karena merupakan arahan langsung dari Menteri BUMN Rini Soemarno, karena IBD Expo sudah dua kali berturut-turut dilaksanakan di Jakarta, sehingga perlu dilakukan penyegaran.

Selain itu juga karena banyaknya perusahaan-perusahaan BUMN yang berkantor pusat di Surabaya dan sekitarnya seperti PT Pelindo III, PT PAL dan lain-lain. Selama empat hari penyelenggaraan, perhelatan tahunan NPNC ini tidak hanya diisi dengan kegiatan utama seperti pameran, namun ada pula "CEO BUMN Talks", konferensi pers pimpinan BUMN, seminar, "business matching", dan "Job Opportunity" untuk para pencari kerja. (ed)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018