Negara (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali, menyiapkan sepuluh unit mesin pompa air untuk membantu petani saat musim kemarau.

"Saat musim kemarau seperti sekarang, kebutuhan air untuk pertanian menjadi kendala paling besar bagi petani. Karena itu kami menyiapkan mesin pompa air untuk membantu petani," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Wayan Sutama di Negara, Kamis.

Ia mengatakan, selain pompa air, pihaknya juga mengimbau subak (kelompok petani khas Bali) agar menerapkan pola tanam bergiliran bagi anggotanya.

Menurut dia, petani sebaiknya tidak memaksakan diri untuk menanam jika debit air di wilayahnya kecil, karena bisa mengalami gagal panen yang menyebabkan mereka rugi.

Salah satu untuk mengatasi keterbatasan air, ia mengatakan, subak rata-rata memanfaatkan sumur bor yang disedot dengan mesin pompa dengan pengairan bergiliran di antara anggotanya.

Kepada kelompok petani yang membutuhkan mesin pompa air, ia mempersilakan untuk menghubungi petugasnya di balai benih, yang siap membawakan mesin tersebut ke lahan pertanian kelompok yang meminta.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan laporan atau keluhan dari petani terkait kekeringan yang berdampak terhadap lahan mereka. Semoga bulan Oktober hujan sudah turun, karena perkiraan kami bulan purnama ini sudah turun hujan ternyata belum," katanya.

Sektor pertanian mendapatkan perhatian dari Pemkab Jembrana, yang dalam berbagai kesempatan Bupati I Putu Artha menegaskan, sektor ini sangat penting karena berkaitan dengan ketahanan pangan.

Karena itu, selain penyuluhan kepada petani, pemerintah setempat juga memberikan berbagai jenis bantuan dan program untuk membantu meningkatkan hasil panen maupun kesejahteraan petani.

"Ketahanan pangan di Kabupaten Jembrana harus terus ditingkatkan, antara lain dengan upaya meningkatkan hasil pertanian khususnya padi, serta menjaga lahan persawahan agar tidak beralih fungsi," katanya.

Selain pemerintah kabupaten, Komando Distrik Militer (Kodim) 1617 Jembrana juga melakukan pendampingan terhadap petani lewat Badan Pembina Desa (Babinsa) yang ada di masing-masing desa.

Secara rutin Babinsa wajib melakukan pantauan pertanian di wilayah masing-masing serta melaporkan kepada atasannya.

Di Kabupaten Jembrana saat ini terdapat sawah seluas 6.758 hektare yang tersebar di lima kecamatan yaitu Melaya, Negara, Jembrana, Mendoyo dan Pekutatan. (WDY)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018