Nusa Dua (Antaranews Bali) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya optimistis kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata bisa menembus jumlah 6,5 juta orang, mengingat dalam waktu dekat Bali akan menjadi tuan rumah dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB).

"Saya optimistis ini bisa tercapai, karena terctat hingga Juli 2018 kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali sudah mencapai 3,5 juta jiwa," kata Menpar di GWK Cultural Park Bali, Bukit Ungasan, Badung, Sabtu.

Namun, pihaknya mengakui untuk pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tiap bulannya hanya meningkat lima persen, karena pada semester pertama Tahun 2018 masih pemulihan akibat erupsi Gunung Agung.

"Tapi pada akhir tahun saya yakin sangat bagus, karena Oktober hingga Desember 2018, kunjungan wisatawan ke Bali akan kembali meningkat karena menjadi sasaran kunjungan," katanya.

Pihaknya memberikan trik untuk meningkatkan kunjungan wisman dengan cara memberikan "entry fee" yang lebih rendah akan jauh lebih baik untuk mendatangkan para pelancung. Sama halnya diakui Arif Yahya, dalam dunia bisnis pun seperti itu, artinya kalau visa diturunkan, maka "spending" jaluh lebih besar dari entry fee" tersebut.

"Saran saya ini bisa menjadi strategi penekanan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali Tahun 2018 ditargetkan mencapai 6,5 juta orang, dinaik dibandingkan Tahun 2017 yang hanya 5,6 juta orang," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan menambahkan, dengan semakin banyaknya kedatangan wisatawan ke Indonesia, maka akan dapat meningkatkan pemasukan negara dan menambah lapangan pekerjaan.

"Bapak presiden memerintahkan kepada kami agar menambah destinasi wisata, sehingga dapat merealisasi target itu," ujarnya.

Untuk di Bali sendiri, setelah diresmikannya infrastruktur "underpass" simpang tugu Ngurah Rai Bali ini, dapat mengurai kemacetan sehingga wisatawan lebih cepat mengakses sejumlah destinasi wisata di Badung Selatan, Bali.

Luhut menuturkan, pemerintah akan membuat studi kelaikan rencana pembangunan Badara Udara di Bali Utara, untuk menunjang kedatangan pesawat di Bandara Ngurah Rai. "Untuk memudahkan akses jalan ini, harus juga ada akses infrastruktur penghubung Bali Utara dan Bali Selatan yang terpadu," katanya. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018