Negara (Antaranews Bali) - Sepasang keras berukuran cukup besar meresahkan warga di Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, karena hewan itu masuk ke rumah mereka.
"Sepasang kera itu beberapa kali masuk ke rumah warga mencari makanan. Dapur rumah saya sempat berantakan karena ulah dua hewan tersebut," kata Nyoman Wijaya, warga setempat di Negara, Jembrana, Bali, Senin.
Ia mengatakan saat berusaha masuk ke rumah, kera yang diduga berasal dari hutan di kawasan Gilimanuk tersebut, sering merusak genteng warga.
Selain itu, saat berhasil masuk ke rumah, apa saja makanan yang ada diambil dan dibawa kabur, sementara pemilik rumah tidak bisa berbuat apa-apa.
"Anak-anak dan kaum perempuan disini juga menjadi takut dengan keberadaan kera tersebut. Kami minta pihak berwenang untuk segera menanganinya," katanya.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Wirawan berjanji segera berkoordinasi dengan Resor KSDA Gilimanuk untuk menangani sepasang kera tersebut.
"Kami akan koordinasi dengan Resor KSDA dulu, kalau memang membuat resah apalagi membahayakan warga, harus ada penanganan terhadap kedua kera itu tanpa mengabaikan sisi pelestarian," katanya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya sepasang kera itu terlihat di pohon pinggir hutan Gilimanuk yang masuk kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Beberapa lama hanya di pohon pinggir hutan, hewan ini pindah ke beringin besar di Pura Alas Angker, dan sering mengganggu warga yang hendak bersembahyang dengan mencuri peralatan sembahyang (banten) dan membawanya kabur.
Lama kelamaan, kedua binatang itu masuk ke pekarangan warga dan memakan buah-buahan milik masyarakat, sebelum akhirnya mulai berani masuk ke rumah untuk mencari makanan.
Di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang masuk kawasan hutan Kelurahan Gilimanuk memang sering terlihat sejumlah kera yang mencari makan, khususnya saat kemarau.
Namun, selama ini sangat jarang hewan itu sampai masuk ke pemukiman, apalagi hingga membuat warga resah karena masuk ke dalam rumah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sepasang kera itu beberapa kali masuk ke rumah warga mencari makanan. Dapur rumah saya sempat berantakan karena ulah dua hewan tersebut," kata Nyoman Wijaya, warga setempat di Negara, Jembrana, Bali, Senin.
Ia mengatakan saat berusaha masuk ke rumah, kera yang diduga berasal dari hutan di kawasan Gilimanuk tersebut, sering merusak genteng warga.
Selain itu, saat berhasil masuk ke rumah, apa saja makanan yang ada diambil dan dibawa kabur, sementara pemilik rumah tidak bisa berbuat apa-apa.
"Anak-anak dan kaum perempuan disini juga menjadi takut dengan keberadaan kera tersebut. Kami minta pihak berwenang untuk segera menanganinya," katanya.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Wirawan berjanji segera berkoordinasi dengan Resor KSDA Gilimanuk untuk menangani sepasang kera tersebut.
"Kami akan koordinasi dengan Resor KSDA dulu, kalau memang membuat resah apalagi membahayakan warga, harus ada penanganan terhadap kedua kera itu tanpa mengabaikan sisi pelestarian," katanya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya sepasang kera itu terlihat di pohon pinggir hutan Gilimanuk yang masuk kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Beberapa lama hanya di pohon pinggir hutan, hewan ini pindah ke beringin besar di Pura Alas Angker, dan sering mengganggu warga yang hendak bersembahyang dengan mencuri peralatan sembahyang (banten) dan membawanya kabur.
Lama kelamaan, kedua binatang itu masuk ke pekarangan warga dan memakan buah-buahan milik masyarakat, sebelum akhirnya mulai berani masuk ke rumah untuk mencari makanan.
Di pinggir jalan raya Denpasar-Gilimanuk yang masuk kawasan hutan Kelurahan Gilimanuk memang sering terlihat sejumlah kera yang mencari makan, khususnya saat kemarau.
Namun, selama ini sangat jarang hewan itu sampai masuk ke pemukiman, apalagi hingga membuat warga resah karena masuk ke dalam rumah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018