Kuta (Antaranews Bali) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII memeriksa kesiapan uji kelaikan "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai, sepanjang 912 meter yang berlokasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, bersama tim laboratorium fungsi setempat.
"Tujuan kami melakukan survei ini untuk mempersiapkan keberadaan `underpass` simpang Tugu Ngurah Rai apakah laik guna untuk umum, sebelum diresmikan dalam waktu dekat," kata Kasi Pembangunan dan Pengujian Jembatan dari BBPJN Wilayah VIII, Rum Auliyati, di Kuta, Senin.
Ia mengatakan, ada enam formulir atau "form" khusus untuk uji fungsi kelaikan "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai ini yang betul-betul harus memenuhi syarat dari sisi teknis dan administrasi sesuai standarisasi kepolisian atau Dirjen Perhubungan.
"Form ini berkaitan bagaimana hasil marka jalan, dari sisi lalu lintas yang menunjang pelaksanaan kegiatan ini apakah sudah bisa dibuka untuk umum atau tidak dalam rekomendasi nanti," kata Rum Auliyati yang juga mengaku sebagai Sekretaris Tim Pengerjaan Simpang Tugu Ngurah Rai.
Pihaknya menegaskan, untuk hasil survei kesiapan uji kelaikan "underpass" akan diumumkan segera, karena jika dari sisi aturan sudah sesuai prosedur dan kriteria disain yang ada, maka tim ini melakukan duduk bersama untuk mengeluarkan rekomendasi bahwa jalan ini laik fungsi.
"Kemarin (9/9) kami juga sudah melakukan pra uji underpass yang melihat dari sisi konstruksi dan mutu konstruksi yang saat ini sedang diuji laboratorium. Saya berharap konstruksi bangunan underpass ini aman dan digunakan untuk masyarakat luas," ujar Auliyati yang didampingi Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN Wilayah VIII, Ir T. Yuliansyah MT itu.
Setelah ada hasil uji kelaikan "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai, Kuta, Bali maka akan dilakukan rapat kembali bersama tim, sebelum jalan ini resmi dibuka untuk umum dalam waktu dekat.
"Untuk peresmiannya masih tentatif, karena masih menunggu SK uji Laboratorium Fungsi dari tim Dirjen Bina Margadan. Semoga pada 22 September 2018, jalur underpass simpang Tugu Ngurah Rai ini bisa dibuka untuk khalayak umum," katanya.
Ia memprediksi, keberadaan simpang Tugu Ngurah Rai ini dapat memecah kemacetan di kawasan tersebut mencapai 50 persen. "Ini prestasi yang luar biasa buat kami, karena target pengerjaan `underpass` simpang Tugu Ngurah Rai, ini dirancang berakhir 20 Oktober 2018, namun dapat rampung pada 31 Agustus 2018. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tujuan kami melakukan survei ini untuk mempersiapkan keberadaan `underpass` simpang Tugu Ngurah Rai apakah laik guna untuk umum, sebelum diresmikan dalam waktu dekat," kata Kasi Pembangunan dan Pengujian Jembatan dari BBPJN Wilayah VIII, Rum Auliyati, di Kuta, Senin.
Ia mengatakan, ada enam formulir atau "form" khusus untuk uji fungsi kelaikan "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai ini yang betul-betul harus memenuhi syarat dari sisi teknis dan administrasi sesuai standarisasi kepolisian atau Dirjen Perhubungan.
"Form ini berkaitan bagaimana hasil marka jalan, dari sisi lalu lintas yang menunjang pelaksanaan kegiatan ini apakah sudah bisa dibuka untuk umum atau tidak dalam rekomendasi nanti," kata Rum Auliyati yang juga mengaku sebagai Sekretaris Tim Pengerjaan Simpang Tugu Ngurah Rai.
Pihaknya menegaskan, untuk hasil survei kesiapan uji kelaikan "underpass" akan diumumkan segera, karena jika dari sisi aturan sudah sesuai prosedur dan kriteria disain yang ada, maka tim ini melakukan duduk bersama untuk mengeluarkan rekomendasi bahwa jalan ini laik fungsi.
"Kemarin (9/9) kami juga sudah melakukan pra uji underpass yang melihat dari sisi konstruksi dan mutu konstruksi yang saat ini sedang diuji laboratorium. Saya berharap konstruksi bangunan underpass ini aman dan digunakan untuk masyarakat luas," ujar Auliyati yang didampingi Kepala Bidang Pembangunan dan Pengujian BBPJN Wilayah VIII, Ir T. Yuliansyah MT itu.
Setelah ada hasil uji kelaikan "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai, Kuta, Bali maka akan dilakukan rapat kembali bersama tim, sebelum jalan ini resmi dibuka untuk umum dalam waktu dekat.
"Untuk peresmiannya masih tentatif, karena masih menunggu SK uji Laboratorium Fungsi dari tim Dirjen Bina Margadan. Semoga pada 22 September 2018, jalur underpass simpang Tugu Ngurah Rai ini bisa dibuka untuk khalayak umum," katanya.
Ia memprediksi, keberadaan simpang Tugu Ngurah Rai ini dapat memecah kemacetan di kawasan tersebut mencapai 50 persen. "Ini prestasi yang luar biasa buat kami, karena target pengerjaan `underpass` simpang Tugu Ngurah Rai, ini dirancang berakhir 20 Oktober 2018, namun dapat rampung pada 31 Agustus 2018. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018