Seoul (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Korea Selatan (Korsel) merupakan investor ketiga terbesar di Indonesia dan merupakan sahabat lama dengan jumlah perusahaan yang banyak.
"Perusahaan Korea beroperasi di Indonesia selama bertahun-tahun dan mempekerjakan 900 ribu tenaga kerja," katanya pada Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018 di Seoul, Korea Selatan, Senin.
Presiden hadir pada forum bisnis dan investasi itu di sela-sela kunjungan kenegaraannya di Korea Selatan.
Presiden Jokowi mengungkapkan Korsel adalah negara ketiga terbesar yang melakukan investasi di Indonesia, diantaranya di bidang industri dasar seperti baja dan besi, petrokimia, dan aluminium.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyatakan ini merupakan rombongan terbesar yang diajak karena membawa 104 pengusaha ikut dalam forum ini sebagai tanda membaiknya hubungan dagang dan inventasi dengan Korea Selatan yang sangat baik.
Ketua Kadin ini juga mengungkapkan bahwa masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia-Korea yang belum digali.
"Kita, Indonesia sangat terbuka akan investasi yang masuk ke Indonesia," kata Rosan.
Sedangkan Ketua Kadin Korea Selatan (Korean Chamber of Commerce and Industry) Yongman Park juga mengatakan masih banyak peluang berinvestasi di Indonesia, untuk itu diperlukan kerja sama yang lebih erat lagi.
Yongman berharap dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan bisa mendorong kerjasama kedua negara lebih dekat.
Dia juga mengajak para pengusaha Korea untuk lebih berperan dalam pembangunan di Indonesia, yang saat ini sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur.
Dalam Indonesia-Korea Business and Investment Forum, Presiden didampingi beberapa menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Badan Kreatif Triawan Munaf, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Sedangkan dari Korea Selatan juga hadir dan memberi sambutan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Ungyu Paik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Perusahaan Korea beroperasi di Indonesia selama bertahun-tahun dan mempekerjakan 900 ribu tenaga kerja," katanya pada Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018 di Seoul, Korea Selatan, Senin.
Presiden hadir pada forum bisnis dan investasi itu di sela-sela kunjungan kenegaraannya di Korea Selatan.
Presiden Jokowi mengungkapkan Korsel adalah negara ketiga terbesar yang melakukan investasi di Indonesia, diantaranya di bidang industri dasar seperti baja dan besi, petrokimia, dan aluminium.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menyatakan ini merupakan rombongan terbesar yang diajak karena membawa 104 pengusaha ikut dalam forum ini sebagai tanda membaiknya hubungan dagang dan inventasi dengan Korea Selatan yang sangat baik.
Ketua Kadin ini juga mengungkapkan bahwa masih banyak potensi-potensi perdagangan dan investasi antara Indonesia-Korea yang belum digali.
"Kita, Indonesia sangat terbuka akan investasi yang masuk ke Indonesia," kata Rosan.
Sedangkan Ketua Kadin Korea Selatan (Korean Chamber of Commerce and Industry) Yongman Park juga mengatakan masih banyak peluang berinvestasi di Indonesia, untuk itu diperlukan kerja sama yang lebih erat lagi.
Yongman berharap dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan bisa mendorong kerjasama kedua negara lebih dekat.
Dia juga mengajak para pengusaha Korea untuk lebih berperan dalam pembangunan di Indonesia, yang saat ini sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur.
Dalam Indonesia-Korea Business and Investment Forum, Presiden didampingi beberapa menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala Badan Kreatif Triawan Munaf, Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.
Sedangkan dari Korea Selatan juga hadir dan memberi sambutan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Ungyu Paik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018