Denpasar (Antaranews Bali) - Bank BNI menyiapkan layanan penukaran valuta asing atau "money changer" di sekitar kawasan pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, untuk melayani kebutuhan uang rupiah para delegasi.

"Kami ingin memberikan mereka kemudahan dalam bertransaksi," kata Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali, NTB dan NTT Eko Setyo Nugroho di Denpasar, Senin. 

Eko menjelaskan total ada sekitar 10 layanan penukaran mata uang asing yang didirikan bank BUMN itu yang berada di lokasi strategis di antaranya tiga gerai khusus, tempat penukaran di beberapa hotel dan tiga layanan penukaran melalui layanan bus bergerak.

Penyediaan layanan penukaran mata uang asing itu, kata dia, juga akan disesuaikan dengan kebutuhan para delegasi pertemuan IMF dan Bank Dunia. 

BNI, kata dia, juga menambah mata uang dari 12 menjadi 17 mata uang yang selama ini belum begitu banyak transaksi di Bali namun saat pertemuan IMF-Bank Dunia diperkirakan akan melonjak di antaranya dari Brunei Darussalam, Taiwan, Saudi Arabia, Kanada, Kuwait dan Thailand. 

Pihaknya memprediksi peningkatan transaksi penukaran mata uang asing melonjak 10-15 persen dari total per tahun selama ini mencapai sekitar 1 miliar dolar AS di wilayah Denpasar. 

Selain menyiapkan layanan penukaran mata uang asing, pihaknya juga menyiapkan infrastruktur layanan anjungan tunai mandiri (ATM) di sekitar kawasan pertemuan IMF dan Bank Dunia. 

Eko mengatakan lebih dari 80 persen layanan ATM di sejumlah hotel di Nusa Dua akan didukung BNI, sebagai salah satu mitra bank selama pelaksanaan pertemuan akbar bidang ekonomi dan keuangan tahunan itu. 

"Selain ATM, kami juga siapkan mesin 'EDC' untuk transaksi baik di area hotel Nusa Dua, Benoa, Jimbaran bahkan di Mandalika dan Labuan Bajo karena mereka kemungkinan akan berkunjung ke sana," ucapnya. 

Eko lebih lanjut memperkirakan potensi perputaran uang sebesar selama pelaksanaan pertemuan itu 8-14 Oktober 2018 mencapai lebih dari Rp943,5 miliar.

Perputaran uang itu di antaranya berasal dari pengeluaran akomodasi yang paling besar mencapai sekitar Rp569,9 miliar diikuti pengeluaran untuk makanan dan minuman sekitar Rp190,5 miliar, transportasi sekitar Rp36,1 miliar, hiburan sekitar Rp57 miliar dan belanja buah tangan sekitar Rp90,2 miliar.

Pertemuan akbar itu dijadwalkan akan dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia. 

Mereka merupakan menteri keuangan, gubernur bank sentral, pebisnis, investor, hingga para kepala negara dari sejumlah negara yang turut hadir pada pertemuan akbar tersebut. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018