Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali mengajak masyarakat untuk berupaya mengurangi penggunaan kantong plastik karena sifatnya yang sulit terurai dan timbulan (volume) sampah di daerah setempat masih tergolong tinggi.

"Peran masyarakat sangat kami harapkan untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Bali saat ini berada di urutan ke-11 indeks kualitas lingkungan hidup, dengan kualitas udara di Bali masih cukup bagus," kata Kepala Bidang Penataan, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Teja, di Denpasar, Kamis.

Pihaknya tidak memungkiri, selama ini berbagi pihak telah berupaya untuk mewujudkan Bali "Clean and Green". Namun, Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik dunia, tetap menuntut pulau ini agar bisa terbebas dari sampah khususnya sampah plastik.

Apalagi, sebagian besar destinasi wisata Bali berada di wilayah pesisir, sehingga banyak faktor (termasuk sampah plastik) akan memengaruhi kebersihan pantai khususnya pada musim-musim tertentu.

"Untuk itu, mari kita sadar dan ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih," ujar Teja.

Selain itu, Teja juga mengimbau masyarakat khususnya pelaku usaha agar tidak membuang limbah ke sungai demi menjaga kualitas sungai agar tetap bagus.

Teja menambahkan, kebijakan pengelolaan sampah di antaranya diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah, yang menargetkan pengurangan sampah sebesar 30 persen dan 70 persen penanganan sampah pada tahun 2025.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pengurangan sampah yaitu dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan penanganan sampah dilakukan dengan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemprosesan akhir.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, rata-rata timbulan sampah di Bali pada tahun 2017 yaitu 10.849,10 meterkubik per hari. Sedangkan, volume sampah yang masuk ke TPA, yaitu 6.256,69 meterkubik per hari dan sisanya diolah menjadi kompos maupun ditampung di bank sampah.

Dilihat dari komposisi sampah di Bali terdiri dari sampah organik sebanyak 60 persen, anorganik 30 persen, dan residunya 10 persen.

"Jadi, untuk mengurangi timbulan sampah, kami harapkan partisipasi dari semua pihak agar memilah sampahnya sebelum dibuang ke tempat sampah," kata Teja. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018