Denpasar, (Antaranews Bali) - Jumlah kasus kecelakaan berlalulintas di Pulau Bali mengalami peningkatan 9 persen pada semester I atau Januari-Juni Tahun 2018, dibandingkan pada semester II atau Juli-Desember Tahun 2017.
Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali, AKBP Nyoman Sukasena mengatakan, penyebab meningkatkan kecelakaan lalu lintas ini karena para pengendara tidak tertib berlalulintas dan kurang waspada di jalan raya. "Dari data semester I Tahun 2018, jumlah kecelakaan di Bali tercatat 1.089 kasus, sedangkan pada semester II Tahun 2017 jumlahnya hanya 999 kasus," ujarnya.
Pihaknya merinci kecelakaan berlalulintas pada semester I Tahun 2018, tercatat korban yang meninggal dunia banyak 229 orang, luka berat 103 orang dan luka ringan 1.524 orang. Sedangkan, untuk kecelakaan berlalulintas pada semester II Tahun 2017, tercatat korban yang meninggal dunia banyak 256 orang, luka berat 92 orang dan luka ringan 1.385 orang.
Akibat kecelakaan berlalintas pada semester I Tahun 2018 ini kerugian ditafsir mencapai Rp3 miliar lebih, sedangkan kecelakaan lalu lintas pada semester II Tahun 2017 ditafsir mencapai Rp2,4 miliar. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati di jalan raya agar angka kecelakaan lalu lintas ini dapat menurun," katanya.
Untuk persentase kendaraan yang terlibat kecelakaan berlalu lintas ini, dimana didominasi sepeda motor 77 persen, mobil penumpang dan b mobil barang 11 persen, maupun jenis bus satu persen.
Terkait lokasi kecelakaan yang paling banyak terjadi yakni di Wilayah Polresta Denpasar sebanyak 252 kasus, Polres Buleleng (216 kasus), Polres Gianyar (2016 kasus) dan Polres Tabanan (111 kasus). "Sisanya ada juga dibeberapa daerah di Wilayah Polres Klungkung, Karagasem, Bangli, Jembrana dan Badung," katanya.
Berdasarkan usia korban yang mengalami kecelakaan berlalinta ini, rata-rata umur 16-30 mencapai 35 persen, usia 31-40 tahun (19 persen) dan sisanya di atas 51 tahun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali, AKBP Nyoman Sukasena mengatakan, penyebab meningkatkan kecelakaan lalu lintas ini karena para pengendara tidak tertib berlalulintas dan kurang waspada di jalan raya. "Dari data semester I Tahun 2018, jumlah kecelakaan di Bali tercatat 1.089 kasus, sedangkan pada semester II Tahun 2017 jumlahnya hanya 999 kasus," ujarnya.
Pihaknya merinci kecelakaan berlalulintas pada semester I Tahun 2018, tercatat korban yang meninggal dunia banyak 229 orang, luka berat 103 orang dan luka ringan 1.524 orang. Sedangkan, untuk kecelakaan berlalulintas pada semester II Tahun 2017, tercatat korban yang meninggal dunia banyak 256 orang, luka berat 92 orang dan luka ringan 1.385 orang.
Akibat kecelakaan berlalintas pada semester I Tahun 2018 ini kerugian ditafsir mencapai Rp3 miliar lebih, sedangkan kecelakaan lalu lintas pada semester II Tahun 2017 ditafsir mencapai Rp2,4 miliar. "Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati di jalan raya agar angka kecelakaan lalu lintas ini dapat menurun," katanya.
Untuk persentase kendaraan yang terlibat kecelakaan berlalu lintas ini, dimana didominasi sepeda motor 77 persen, mobil penumpang dan b mobil barang 11 persen, maupun jenis bus satu persen.
Terkait lokasi kecelakaan yang paling banyak terjadi yakni di Wilayah Polresta Denpasar sebanyak 252 kasus, Polres Buleleng (216 kasus), Polres Gianyar (2016 kasus) dan Polres Tabanan (111 kasus). "Sisanya ada juga dibeberapa daerah di Wilayah Polres Klungkung, Karagasem, Bangli, Jembrana dan Badung," katanya.
Berdasarkan usia korban yang mengalami kecelakaan berlalinta ini, rata-rata umur 16-30 mencapai 35 persen, usia 31-40 tahun (19 persen) dan sisanya di atas 51 tahun," katanya.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018