Negara (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Negara yang merupakan ibukota Kabupaten Jembrana, Bali, memprioritaskan budaya lokal dalam setiap acara yang ditampilkan pada HUT kota setempat sejak 20 Juli hingga 1 September mendatang.

"Tidak ada penyanyi nasional yang tampil. Khusus untuk hiburan musik, kami tampilkan grup band lokal," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, di Negara, Senin.

Kepada panitia, ia memerintahkan kepada mereka agar mendata dan memberikan kesempatan tampil bagi grup band lokal tanpa kecuali.

Tidak hanya kesenian modern, ia mengatakan untuk kesenian atau budaya tradisional juga ditampilkan karya seniman lokal, termasuk kesenian-kesenian yang saat ini sudah langka dipentaskan.

"Kesenian yang sekarang sudah langka dipentaskan, justru harus mendapatkan perhatian lebih. Kalau banyak masyarakat belum tahu kesenian ini wajar karena memang jarang dipentaskan. Harapan kami, dengan sering dipentaskan, kesenian ini kembali dikenal dan digemari masyarakat," katanya.

Meskipun ada sejumlah kegiatan yang sama dengan tahun sebelumnya, ia mengaku, sudah mengingatkan panitia untuk melakukan inovasi, sehingga meskipun wujud acaranya sama, tapi ada sesuatu yang baru yang bisa dilihat penonton.

Menurutnya, yang masih dipertahankan dalam perayaan HUT Kota Negara tahun sebelumnya dan tahun ini antara lain lomba layang-layang dan pawai budaya.

Ia juga mengungkapkan, selain berbagai kegiatan, serangkaian perayaan HUT Kota Negara ke 123 ini, juga akan diluncurkan logo Kebun Raya Jagatnatha, yang rencananya dibuka untuk umum pada bulan Desember mendatang.

"Kemajuan pembangunan Kebun Raya Jagatnatha sesuai rencana, sehingga bulan Desember bisa dibuka. Setelah membangun, yang paling penting adalah menjaga fungsi kebun raya tersebut sebagai pendidikan, konservasi dan wisata," katanya.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, berbagai jenis kegiatan HUT Kota Negara yang disusun dan dilaksanakan panitia berdasarkan aspirasi dari masyarakat.

Menurutnya, tema besar perayaan HUT Kota Negara kali ini yang menitikberatkan pada pelestarian lingkungan hidup selaras dengan kondisi alam saat ini.

"Jadi, apa yang terjadi tidak hanya perayaan dan hura-hura, tapi juga ada kepedulian terhadap lingkungan hidup. Dalam konteks HUT Kota Negara, pelestarian itu dengan melakukan lomba-lomba yang menggunakan bahan alami," katanya.

Dalam kesempatan ini ia juga minta kepada panitia untuk lebih gencar melakukan publikasi, agar seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana tahu jadwal acara HUT Kota Negara.

Sekda Jembrana yang juga Panitia Perayaan HUT Kota Negara I Made Sudiada mengatakan, perayaan ini dilakukan mulai tanggal 20 Juli dan akan berakhir tanggal 1 September mendatang.

Untuk mendanai 59 jenis kegiatan dalam perayaan ini, ia mengatakan, anggaran dibebankan kepada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. (WDY)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018