Tabanan (Antaranews Bali) - Pengelola objek wisata  Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali , melarang para pelancong wisatawan yang sedang menikmati masa liburan di objek  wisata tersebut untuk mendekati pantai untuk antisipasi pascagempa 7,0 SR di Lombok, Mataram, NTB (5/8).

"Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, kami imbau wisatawan mancanegara dan domestik untuk tidak mendekati areal pantai di objek wisata itu," kata General Manajer Objek Wisata Tanah Lot, Toya Adnyana, di Tabanan, Minggu.

Ia mengaku larangan itu disampaikan mengingat gempa Lombok yang berdampak pada guncangan di Pulau Dewata telah mengakibatkan beberapa bangunan runtuh sesuai laporan BMKG terkait kemungkinan terjadi air laut naik saat gempa.

"Meski demikian, gempa Lombok yang mengguncang Bali itu tidak menyebabkan jumlah kunjungan wisata ke Tanah Lot mengalami penurunan, namun justru meningkat, karena itu kami imbau agar para pelancong tetap hati-hati," katanya.

Peningkatan tersebut terbukti dari data jumlah kunjungan di objek wisata Tanah Lot pada hari Jumat (10/8) yang mencapai  9.173 pengunjung yakni 1.924 wisatawan  domestik dan wisatawan  mancanegara  sebanyak  7.249 pengunjung.

Sementara itu, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, menyatakan pihaknya akan membantu para korban gempa dengan membuat beberapa posko di wilayah Tabanan. "Pihak Tanah Lot sendiri akan menyumbang sebagian hasil dari penjualan tiket untuk korban gempa di Lombok tersebut," kata Bupati Eka Wiryastuti.

Objek wisata Tanah Lot itu berupa sebuah pura kuno di Kabupaten Tabanan yang berjarak sekitar 15 kilometer arah barat daya dari Kota Denpasar dan puranya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali Selatan, yang berada di dekat samudera Indonesia.

Selama ini, tempat suci umat Hindu dan sekaligus objek wisata andalan itu menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya. Itulah daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI itu.

Kini, penataan kawasan objek wisata Tanah Lot lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. (ed)

Video oleh Pande Yudha

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018