Denpasar (Antaranews Bali) - Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Gatot Darmasto mengapresiasi seluruh desa di Kota Denpasar telah melakukan sistem keuangan desa (Siskeudes) dengan baik.
"Kami sangat mengapresiasi seluruh desa di Kota Denpasar telah melaksanakan Siskeudes dengan baik. Bahkan empat tahapan telah dilaksanakan seratus persen," kata Gatot Darmasto saat memberi arahan pada "workshop" evaluasi siskeudes di hadapan seluruh kepala desa di Kota Denpasar, Kamis.
Dalam kegiatan "workshop" tersebut dibuka Sekda Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara dihadiri anggota Komisi XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Plt. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali I Gusti Ngurah Satria Perwira, dan Kasubdit III Direskrim Polda Bali AKBP Ida Putu Wedangjati serta instansi terkait.
Gatot Darmasto mengatakan empat tahapan yang telah dilaksanakan oleh seluruh desa di Kota Denpasar dengan baik mulai dari masuknya (input) cetak RPJMDes, cetak dokumen perusahaan, hingga keluarnya aplikasi Siskeudes dan jumlah desa datanya yang dapat di kompilasi.
Ia berharap untuk pelaksanaan Siskeudes tetap mendapatkan pengawasan, sehingga pelaksanaan program sesuai perencanaan awal. Untuk itu tujuh praktis Siskeudes yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan keuangan desa, meliputi dengan membentuk satgas/admintrasi tingkat kota atau tingkat kecamatan.
Termasuk juga harmonisasi perkada keuangan desa dengan sistem Siskeudes. Di samping itu perlu dilaksanakan pelatihan serta diskusi Siskeudes melalui media sosial (medsos) dan pembentukan klinik desa.
Setelah semua terlaksana diperlukan pelaksanaan pengawasan (monitoring) secara berkala ke masing-masing desa. "Bila semua desa dapat melaksanakan Siskeudes, saya yakin untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mulai dari masyarakat terluar dapat terwujud sesuai program `Nawacita` Presiden RI Joko Widodo," ucapnya.
Plt. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Satria Perwira dalam arahannya menyampaikan "workshop" evaluasi Siskeudes sangat penting karena memenuhi berbagai aspek. Di Kota Denpasar sendiri terdapat 27 desa.
Untuk pengelolaan dana desa jangan sampai terperangkap ke hal-hal tidak sesuai aturan. Mengingat desa selain dana desa ada 6 sumber dana desa lainnya. Pemanfaatan dana desa telah jelas regulasi pelaksanaannya sesuai Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa maupun turunannya sampai permendes sudah sangat jelas.
Kasubdit III Direskrim Polda Bali AKBP. Ida Putu Wedangjati berharap agar penggunaan dana desa harus sesuai dengan perencanaan awal. Dengan adanya Siskeudes diharapkan menjadi panduan pada semua aparat desa untuk melaksanakan sesuai aturan yang ada.
Sementara itu, anggota Komis XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan bantuan desa merupakan program sangat baik dari Presiden RI untuk membangun masyarakat dari desa. Terlebih lagi untuk penggunaan dana desa telah diatur jelas melalui Siskeudes.
Ia berharap agar semua kepala desa (perbekel) dan aparat desa memahami tentang pelaksanaan Siskeudes sehingga sesuai dengan program perencanaan awal.
Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan prosesi pembangunan di Kota Denpasar bersandar pada "good governance" (pemerintahan yang baik). Untuk mewujudkan pemerintah yang baik tidak bisa dikelola oleh pemerintah saja melainkan melibatkan tiga pilar yaitu pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan pengusaha untuk turut melakukan pengawasan pembangunan.
Ketiga ini harus bersinergi erat dalam mengelola pemerintahan yang baik itu. Disamping karena keterbatasan dana dalam melaksanakan pembangunan berharap harus dilaksanakan efisien dan efektif.
"Pelaksanaan dana desa jangan sampai ada keraguan apalagi ragu-ragu. Saya berharap semua perbekel terus aktif berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk pelaksanaan dana desa," ujarnya.
Diklat Paskibraka
Sebanyak 70 calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Denpasar, Bali, yang akan menjadi pengibar bendera pada peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI, kini memasuki tahap pendidikan dan pelatihan (diklat).
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Denpasar, I Made Toya mewakil Wali Kota Rai Mantra mengatakan kegiatan yang bertujuan untuk memantapkan kesiapan fisik dan mental.
Ia mengatakan bahwa diklat yang dilaksanakan guna memantapkan kesiapan fisik dan mental anggota Paskibraka, sehingga sangat penting dilakukan. Tugas yang akan diemban para calon Paskibraka memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam memastikan bendera pusaka dapat berkibar sempurna saat apel pengibaran bendera dan penurunan bendera pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Dengan pelatihan tersebut diharapkan mampu mencetak anggota Paskibraka yang unggul baik di lapangan maupun memiliki mental yang kuat, sebagai generasi muda yang kreatif, inovatif serta berbudi pekerti luhur guna mencapai kemajuan bangsa," ucapnya.
Made Toya menambahkan bahwa mereka diharapkan dapat mengikuti diklat di "Desa Bahagia" ini dengan baik. Sebagai implementasi nilai disiplin dan tanggung jawab kepada bangsa.
Sementara itu, Ketua Panitia Diklat Pelatihan "Desa Bahagia" Made Wisnu Jaya Nugraha yang merupakan PPI Kota Denpasar menjelaskan bahwa kegiatan tersebut turut memberikan pelatihan mental dan fisik bagi para calon Paskibraka.
Selain itu, turut diberikan "Upacara Tantingan" yang merupakan bentuk komitmen para Calon Paskibraka Kota Denpasar tahun 2018.
Wisnu Jaya mengatakan bahwa calon Paskibraka Kota Denpasar sedianya telah mengikuti beragam tahapan, yakni seleksi pada 9-14 Maret 2018 dengan seleksi administrasi, seleksi Semapta dan PBB, seleksi kesenian, seleksi wawancara dan diakhiri dengan seleksi final.
Adapun seleksi yang diikuti oleh 102 putra dan 59 putri berhasil menetapkan 38 putra dan 39 putri calon Paskibraka dimana sebanyak tujuh orang berhasil lolos menjadi calon Paskibraka Provinsi Bali dan 70 orang menjadi calon Paskibraka Kota Denpasar.
Beberapa tahapan yang telah dilewati dan akan dilewati calon Paskibraka Kota Denpasar yakni latihan lapangan, Diklat pelatihan "Desa Bahagia", pengukuhan, gladi bersih, mejaya-jaya serta peringatan detik-detik Proklamasi RI pada 17 Agustus mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami sangat mengapresiasi seluruh desa di Kota Denpasar telah melaksanakan Siskeudes dengan baik. Bahkan empat tahapan telah dilaksanakan seratus persen," kata Gatot Darmasto saat memberi arahan pada "workshop" evaluasi siskeudes di hadapan seluruh kepala desa di Kota Denpasar, Kamis.
Dalam kegiatan "workshop" tersebut dibuka Sekda Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara dihadiri anggota Komisi XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Plt. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali I Gusti Ngurah Satria Perwira, dan Kasubdit III Direskrim Polda Bali AKBP Ida Putu Wedangjati serta instansi terkait.
Gatot Darmasto mengatakan empat tahapan yang telah dilaksanakan oleh seluruh desa di Kota Denpasar dengan baik mulai dari masuknya (input) cetak RPJMDes, cetak dokumen perusahaan, hingga keluarnya aplikasi Siskeudes dan jumlah desa datanya yang dapat di kompilasi.
Ia berharap untuk pelaksanaan Siskeudes tetap mendapatkan pengawasan, sehingga pelaksanaan program sesuai perencanaan awal. Untuk itu tujuh praktis Siskeudes yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan keuangan desa, meliputi dengan membentuk satgas/admintrasi tingkat kota atau tingkat kecamatan.
Termasuk juga harmonisasi perkada keuangan desa dengan sistem Siskeudes. Di samping itu perlu dilaksanakan pelatihan serta diskusi Siskeudes melalui media sosial (medsos) dan pembentukan klinik desa.
Setelah semua terlaksana diperlukan pelaksanaan pengawasan (monitoring) secara berkala ke masing-masing desa. "Bila semua desa dapat melaksanakan Siskeudes, saya yakin untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat mulai dari masyarakat terluar dapat terwujud sesuai program `Nawacita` Presiden RI Joko Widodo," ucapnya.
Plt. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Satria Perwira dalam arahannya menyampaikan "workshop" evaluasi Siskeudes sangat penting karena memenuhi berbagai aspek. Di Kota Denpasar sendiri terdapat 27 desa.
Untuk pengelolaan dana desa jangan sampai terperangkap ke hal-hal tidak sesuai aturan. Mengingat desa selain dana desa ada 6 sumber dana desa lainnya. Pemanfaatan dana desa telah jelas regulasi pelaksanaannya sesuai Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa maupun turunannya sampai permendes sudah sangat jelas.
Kasubdit III Direskrim Polda Bali AKBP. Ida Putu Wedangjati berharap agar penggunaan dana desa harus sesuai dengan perencanaan awal. Dengan adanya Siskeudes diharapkan menjadi panduan pada semua aparat desa untuk melaksanakan sesuai aturan yang ada.
Sementara itu, anggota Komis XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan bantuan desa merupakan program sangat baik dari Presiden RI untuk membangun masyarakat dari desa. Terlebih lagi untuk penggunaan dana desa telah diatur jelas melalui Siskeudes.
Ia berharap agar semua kepala desa (perbekel) dan aparat desa memahami tentang pelaksanaan Siskeudes sehingga sesuai dengan program perencanaan awal.
Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengatakan prosesi pembangunan di Kota Denpasar bersandar pada "good governance" (pemerintahan yang baik). Untuk mewujudkan pemerintah yang baik tidak bisa dikelola oleh pemerintah saja melainkan melibatkan tiga pilar yaitu pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan pengusaha untuk turut melakukan pengawasan pembangunan.
Ketiga ini harus bersinergi erat dalam mengelola pemerintahan yang baik itu. Disamping karena keterbatasan dana dalam melaksanakan pembangunan berharap harus dilaksanakan efisien dan efektif.
"Pelaksanaan dana desa jangan sampai ada keraguan apalagi ragu-ragu. Saya berharap semua perbekel terus aktif berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk pelaksanaan dana desa," ujarnya.
Diklat Paskibraka
Sebanyak 70 calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Denpasar, Bali, yang akan menjadi pengibar bendera pada peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI, kini memasuki tahap pendidikan dan pelatihan (diklat).
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Denpasar, I Made Toya mewakil Wali Kota Rai Mantra mengatakan kegiatan yang bertujuan untuk memantapkan kesiapan fisik dan mental.
Ia mengatakan bahwa diklat yang dilaksanakan guna memantapkan kesiapan fisik dan mental anggota Paskibraka, sehingga sangat penting dilakukan. Tugas yang akan diemban para calon Paskibraka memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam memastikan bendera pusaka dapat berkibar sempurna saat apel pengibaran bendera dan penurunan bendera pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Dengan pelatihan tersebut diharapkan mampu mencetak anggota Paskibraka yang unggul baik di lapangan maupun memiliki mental yang kuat, sebagai generasi muda yang kreatif, inovatif serta berbudi pekerti luhur guna mencapai kemajuan bangsa," ucapnya.
Made Toya menambahkan bahwa mereka diharapkan dapat mengikuti diklat di "Desa Bahagia" ini dengan baik. Sebagai implementasi nilai disiplin dan tanggung jawab kepada bangsa.
Sementara itu, Ketua Panitia Diklat Pelatihan "Desa Bahagia" Made Wisnu Jaya Nugraha yang merupakan PPI Kota Denpasar menjelaskan bahwa kegiatan tersebut turut memberikan pelatihan mental dan fisik bagi para calon Paskibraka.
Selain itu, turut diberikan "Upacara Tantingan" yang merupakan bentuk komitmen para Calon Paskibraka Kota Denpasar tahun 2018.
Wisnu Jaya mengatakan bahwa calon Paskibraka Kota Denpasar sedianya telah mengikuti beragam tahapan, yakni seleksi pada 9-14 Maret 2018 dengan seleksi administrasi, seleksi Semapta dan PBB, seleksi kesenian, seleksi wawancara dan diakhiri dengan seleksi final.
Adapun seleksi yang diikuti oleh 102 putra dan 59 putri berhasil menetapkan 38 putra dan 39 putri calon Paskibraka dimana sebanyak tujuh orang berhasil lolos menjadi calon Paskibraka Provinsi Bali dan 70 orang menjadi calon Paskibraka Kota Denpasar.
Beberapa tahapan yang telah dilewati dan akan dilewati calon Paskibraka Kota Denpasar yakni latihan lapangan, Diklat pelatihan "Desa Bahagia", pengukuhan, gladi bersih, mejaya-jaya serta peringatan detik-detik Proklamasi RI pada 17 Agustus mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018