Denpasar(Antaranews Bali) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, telah mengerahkan tim gabungan untuk membantu membersihkan bangunan yang rusak dan para korban yang terkena dampak gempa Lombok, NTB, pada Minggu (5/8) hingga Selasa (7/8).
"Bapak Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kami agar ikut membantu korban dan warga yang tertimpa musibah," ujar Luhut disela-sela kunjungannya di Pelabuhan Benoa, Bali, di Denpasar, Rabu.
Dengan dikerahkannya tim gabungan ini, lanjut Luhut, untuk satu hingga dua minggu ke depan baru mengetahui berapa banyak kerusakannya dan siapa yang melakukan pembersihan bangunan yang rusak di Lombok itu.
Untuk saat ini, pihaknya mengapresiasi kerja keras TNI/Polri dan Basarnas yang hingga saat ini masih bekerja keras mengevakuasi para korban yang terkena dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu tersebut.
"Sampai hari ini anggota di lapangan masih bekerja, mereka mengevakuasi para korban ke tempat yang aman, hingga menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti makanan, baju dan tenda," katanya.
Luhut mengimbau kepada masyarakat di Pulau Dewata, agar tidak khawatir dengan dampak dari gempa Lombok tersebut dan tetap waspada saat berada di dalam rumah.
Terkait dampak gempa Lombok tersebut, apakah berpengaruh terhadap pelaksanaan IMF-WB dalam waktu dekat. Pihaknya menegaskan, pelaksanaan pertemuan bank dunia itu tetap dilakukan dan berjalan.
"Jadwal IMF-WB tidak ada perubahan dan tidak ada masalah. Dari pihak panitia juga tidak mempermasalahkan hal ini," ujarnya.
Dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu hingga mencapai kekuatan 7,0 SR, membuat 42.239 rumah dan 458 sekolah mengalami rusak. Gempa juga menyebabkan 1.447 orang terluka berat dan 165.003 orang mengungsi.
Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat gempa di Nusa Tenggara Barat berlangsung sampai 11 Agustus. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Bapak Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kami agar ikut membantu korban dan warga yang tertimpa musibah," ujar Luhut disela-sela kunjungannya di Pelabuhan Benoa, Bali, di Denpasar, Rabu.
Dengan dikerahkannya tim gabungan ini, lanjut Luhut, untuk satu hingga dua minggu ke depan baru mengetahui berapa banyak kerusakannya dan siapa yang melakukan pembersihan bangunan yang rusak di Lombok itu.
Untuk saat ini, pihaknya mengapresiasi kerja keras TNI/Polri dan Basarnas yang hingga saat ini masih bekerja keras mengevakuasi para korban yang terkena dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu tersebut.
"Sampai hari ini anggota di lapangan masih bekerja, mereka mengevakuasi para korban ke tempat yang aman, hingga menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti makanan, baju dan tenda," katanya.
Luhut mengimbau kepada masyarakat di Pulau Dewata, agar tidak khawatir dengan dampak dari gempa Lombok tersebut dan tetap waspada saat berada di dalam rumah.
Terkait dampak gempa Lombok tersebut, apakah berpengaruh terhadap pelaksanaan IMF-WB dalam waktu dekat. Pihaknya menegaskan, pelaksanaan pertemuan bank dunia itu tetap dilakukan dan berjalan.
"Jadwal IMF-WB tidak ada perubahan dan tidak ada masalah. Dari pihak panitia juga tidak mempermasalahkan hal ini," ujarnya.
Dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu hingga mencapai kekuatan 7,0 SR, membuat 42.239 rumah dan 458 sekolah mengalami rusak. Gempa juga menyebabkan 1.447 orang terluka berat dan 165.003 orang mengungsi.
Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat gempa di Nusa Tenggara Barat berlangsung sampai 11 Agustus. (WDY)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018