Jakarta (Antaranews Bali) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato di sela-sela rangkaian kegiatan Bali Process Ministerial Conference ke-7 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu PNG Rimbink Pato mendiskusikan tentang kerja sama di perbatasan kedua negara, menurut keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kedua Menlu membahas berbagai hal yang terkait dengan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, khususnya tentang potensi ekonomi yang dapat dikelola untuk kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara.
Selain itu, kedua Menlu juga membahas kerja sama antar badan-badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia dan Papua Nugini serta kerja sama di bidang sosial budaya serta pembangunan kapasitas.
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan kepada Menlu Pato dukungan terhadap keketuaan Papua Nugini di APEC dan MSG.
Indonesia mendukung upaya PNG yang menjadi tuan rumah APEC pada tahun ini melalui bantuan pembangunan kapasitas, keprotokolan, dan manajemen pengamanan.
Indonesia dan Papua Nugini telah menjalin kemitraan komprehensif. Kedua negara pun sangat aktif di berbagai forum internasional, terutama forum regional untuk negara-negara Asia dan Pasifik, seperti APEC, The Melanesian Spearhead Group (MSG), dan Pacific Island Forum (PIF).
Terkait kerja sama ekonomi kedua negara, Menlu Retno menyambut baik peningkatan nilai perdagangan bilateral RI-PNG, yakni dari 179,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2016 menjadi 208,89 juta dolar AS pada 2017.
Pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu PNG itu menutup rangkaian pertemuan bilateral pada hari pertama pelaksanaan Bali Process Ministerial Conference ke-7. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu PNG Rimbink Pato mendiskusikan tentang kerja sama di perbatasan kedua negara, menurut keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kedua Menlu membahas berbagai hal yang terkait dengan pengelolaan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, khususnya tentang potensi ekonomi yang dapat dikelola untuk kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara.
Selain itu, kedua Menlu juga membahas kerja sama antar badan-badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia dan Papua Nugini serta kerja sama di bidang sosial budaya serta pembangunan kapasitas.
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan kepada Menlu Pato dukungan terhadap keketuaan Papua Nugini di APEC dan MSG.
Indonesia mendukung upaya PNG yang menjadi tuan rumah APEC pada tahun ini melalui bantuan pembangunan kapasitas, keprotokolan, dan manajemen pengamanan.
Indonesia dan Papua Nugini telah menjalin kemitraan komprehensif. Kedua negara pun sangat aktif di berbagai forum internasional, terutama forum regional untuk negara-negara Asia dan Pasifik, seperti APEC, The Melanesian Spearhead Group (MSG), dan Pacific Island Forum (PIF).
Terkait kerja sama ekonomi kedua negara, Menlu Retno menyambut baik peningkatan nilai perdagangan bilateral RI-PNG, yakni dari 179,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2016 menjadi 208,89 juta dolar AS pada 2017.
Pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu PNG itu menutup rangkaian pertemuan bilateral pada hari pertama pelaksanaan Bali Process Ministerial Conference ke-7. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018