Jimbaran (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang pembangunannya sudah rampung, menjadi markas forum budaya dunia, karena memiliki nilai spiritual serta seni dan budaya.

"Kalau bisa terwujud dan saya yakin bisa terwujud, saya kira dunia tidak perlu kemana-mana. Davos bisa menjadi forum ekonomi dunia, kenapa kita tidak bisa jadi forum budaya dunia," katanya ketika menghadiri pagelaran seni "Swadharma Ning Pertiwi" di GWK, Kabupaten Badung, Sabtu malam.

Menurut dia, kehadiran GWK akan semakin memberikan manfaat kepada masyarakat Bali dan Indonesia khususnya untuk sektor pariwisata.

Dari sisi spiritual, lanjut Pastika, Garuda dan Wisnu memberikan perlindungan sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi.

Selain perlindungan, juga memberikan kehidupan bagi masyarakat khususnya bagi seniman karena kawasan tersebut menjadi tempat pagelaran kesenian.

"Ini akan dikembangkan. Kita kukuhkan posisi sebagai satu masyarakat Indonesia, sebagai orang Bali yang kaya seni dan punya budaya adi luhur dan ini akan memberi kehidupan, semua ada harganya," ucap Pastika.

Selain itu, wisatawan yang selama ini jenuh dengan destinasi wisata tertentu, maka dengan adanya patung ditambah pesdestal setinggi total 121 meter itu menjadi ikon baru bagi Bali dan Indonesia.

Dari ketinggian di dalam gedung patung itu, ucap Pastika, pengunjung dapat melihat sebagian wilayah Bali termasuk daerah tetangga seperti Lombok di NTB dengan pemandangan Gunung Rinjani.

Sementara itu setelah melalui perjalanan panjang selama 28 tahun, akhirnya patung mahakarya fenomenal itu rampung dikerjakan dengan pemasangan modul terakhir pada bagian ekor garuda.

Seniman, penggagas sekaligus pencipta patung GWK Nyoman Nuarta dalam jumpa pers tersebut mengatakan pemasangan modul berupa kepingan tembaga dan kuningan itu merupakan bagian tertinggi patung, melengkapi 754 modul pada 31 Juli 2018.

Pemasangan modul terakhir itu menandai selesainya pembangunan patung yang digagas sejak tahun 1989 tersebut yang menghabiskan sekitar 25 ribu meter persegi tembaga atau hampir 3.000 ton.

"Ini patung terbesar dan unik yang pernah dibuat manusia. Ini luar biasa sulitnya," ucap Nuarta.

Sebagai bentuk syukuran, pihaknya menggelar pertunjukan seni bertajuk "Swadharma Ning Pertiwi" yang melibatkan sejumlah seniman dari berbagai bidang.

Mereka di antaranya sutradara Wawan Sofwan, penyanyi dan bintang film Ayu Laksmi, penyanyi Dira Sugandi, penari kecak Ketut Rina, koreografer Eko Supriyanto, dan perancang busana Tjok Abi serta seniman lainnya.

Menurut Nuarta, pagelaran budaya itu persembahan sikap penuh takzim dari seniman kepada Ibu Pertiwi yakni negara dan bangsa Indonesia atas talenta dan kemampuan seorang seniman.

Hadir dalam kesempatan itu Direktur Utama PT Garuda Adhimatra Indonesia Harjanto Titohadiguno selaku investor pembangunan patung GWK, Deputi Bidang Pemasaran 1 Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, dan Direktur Epson Indonesia Shimizu Tomoya. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018