Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat/NTB (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menjanjikan bantuan masing-masing Rp50 juta bagi korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Timur yang rumahnya rusak berat.
"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp50 juta. Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh gubernur, bupati dan perangkat yang lain," katanya saat meninjau dampak gempa di Desa Madain, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Senin.
Di lokasi bencana, Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi beserta istrinya Erica melihat rumah warga yang rusak akibat gempa, membagikan bahan pokok kepada warga dan memberikan buku kepada anak-anak korban bencana.
Presiden juga berdialog dengan warga di tenda pengungsian.
Pada akhir kunjungannya, ia mengingatkan kembali kepada seluruh warga untuk mewaspadai risiko bencana dan dampaknya.
"Kita harus sadar bahwa negara kita berada di ring of fire. Jadi, masyarakat kita harus siap menghadapi setiap bencana yang mungkin saja bisa terjadi kapanpun seperti gempa, banjir dan sebagainya," katanya merujuk pada Cincin Api Pasifik, daerah berbentuk seperti tapal kuda yang sering mengalami gempa dan letusan gunung berapi di cekungan Samudra Pasifik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp50 juta. Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh gubernur, bupati dan perangkat yang lain," katanya saat meninjau dampak gempa di Desa Madain, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Senin.
Di lokasi bencana, Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi beserta istrinya Erica melihat rumah warga yang rusak akibat gempa, membagikan bahan pokok kepada warga dan memberikan buku kepada anak-anak korban bencana.
Presiden juga berdialog dengan warga di tenda pengungsian.
Pada akhir kunjungannya, ia mengingatkan kembali kepada seluruh warga untuk mewaspadai risiko bencana dan dampaknya.
"Kita harus sadar bahwa negara kita berada di ring of fire. Jadi, masyarakat kita harus siap menghadapi setiap bencana yang mungkin saja bisa terjadi kapanpun seperti gempa, banjir dan sebagainya," katanya merujuk pada Cincin Api Pasifik, daerah berbentuk seperti tapal kuda yang sering mengalami gempa dan letusan gunung berapi di cekungan Samudra Pasifik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018