Mataram (Antaranews Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima laporan sementara bahwa satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR), pada Minggu pukul 06.47 WITA.


"Informasi yang kami terima dari BPBD kabupaten Lombok Utara, satu orang meninggal dunia atas nama Sandi (20) berasal dari kabupaten Sumbawa. Selain itu, enam orang mengalami luka-luka. Itu informasi sementara," kata Kepala BPBD NTB, H Muhammad Rum, ketika dihubungi di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan seluruh korban sudah dirawat di Puskesmas Bayan. Para korban ada yang mengalami patah kaki, robek di bagian kaki dan kepala. Seluruhnya tertimpa reruntuhan tembok yang roboh akibat gempa.

Selain menimbulkan korban jiwa, laporan sementara yang diterima dari BPBD kabupaten Lombok Utara adalah sedikitnya lima rumah rusak berat. "Kami masih bergerak untuk melakukan pendataan para korban karena guncangan gempa relatif besar terasa di 10 kabupaten/kota," ujarnya.

Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat kerusakan bangunan terjadi di kecamatan Sambelia, dan Sembalun, kabupaten Lombok Timur. Kerusakan bangunan, terutama rumah penduduk juga terjadi di kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara.Di Kabupaten Sumbawa Barat, dilaporkan satu rumah penduduk di desa Tepas Sepakat, kecamatan Brang Rea, roboh.

Gubernur NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menyampaikan duka mendalam atas   bencana gempa bumi yang terjadi di wilayahnya pada Minggu pagi.

"Saya mendoakan  para korban luka segera diberikan kesembuhan, juga doa bagi korban yang meninggal dunia.  Pemda juga sedang mendata semua kerugian yang dialami warga," kata Muhammad Zainul Majdi di Pancor, Lombok Timur, Minggu.

Ia menuturkan, begitu terjadi gempa dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan kepada kepala BNPB untuk segera menangani   dampak dari gempa yang terjadi hari ini di Lombok dan sekitarnya.

Gubernur menambahkan, pemda juga akan memperbaiki sarana-sarana yang ada, termasuk rumah warga yang terkena musibah segera akan ditangani.
"Kita berduka cita karena ada musibah yang tidak bisa kita hindarkan. Musibah yang memang merupakan ketetapan Allah SWT. Pagi hari ini dan baru saja susul-menyusul, gempa," ucapnya.

TGB mengaku terus memonitor keadaan di seluruh penjuru, khususnya di bagian utara dari Lombok Timur, dimana dilaporkan adanya 10 korban meninggal. (WDY)

Pewarta: Awaludin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018