Denpasar (Antaranews Bali) - Omzet berbagai produk kerajinan yang dipamerkan selama pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-40 di Taman Budaya Denpasar yang berlangsung 23 Juni-21 Juli 2018 mencapai lebih dari Rp14,22 miliar.

"Pameran kerajinan maupun stan kuliner yang ditampilkan di PKB Ke-40 telah mendapat apresiasi yang sangat positif dari masyarakat atau pengunjung PKB," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Bali, Senin.

Selama sebulan pelaksanaan PKB, produk kerajinan yang dipamerkan ada dari kelompok tekstil, kerajinan kayu, kerajinan kulit hewan dan turunannya, kerajinan logam, kerajinan ate, rotan, bambu, lontar dan lidi, maupun kerajinan lainnya, serta ada pula stan Dekranasda Provinsi Bali dan kabupaten/kota.

Adapun rincian omzet penjualan kerajinan di PKB berdasarkan lokasi tempat pameran yakni yang di bawah Gedung Ardha Candra sebanyak 92 stan (Rp6,38 miliar), di Ksirarnawa ada 87 stan (Rp4,75 miliar), parkir barat dengan 26 stan (Rp1,49 miliar), 9 stan Dekranasda (Rp1,04 miliar), outdoor ada enam stan (Rp225,13 juta) dan untuk stan BI dengan omzet penjualan Rp322,35 juta.

Sedangkan untuk hasil penjualan di stan kuliner mencapai Rp2,55 miliar lebih dengan rincian hasil penjualan untuk minggu pertama Rp774,77 juta, minggu kedua Rp373,84 juta, minggu ketiga Rp764,42 juta, dan di minggu keempat Rp641,77 juta.

Jika dibandingkan dengan omzet kerajinan selama PKB pada 2017, untuk tahun ini terjadi peningkatan. Tahun lalu, omzet kerajinan selama PKB total sebesar Rp12,52 miliar.

Dewa Beratha melihat respons positif masyarakat untuk berbelanja di PKB karena pameran kerajinan yang ditampilkan variatif, menampilkan desain terbaru dan sesuai dengan selera masyarakat.

Demikian juga dengan stan kuliner, kata Dewa Beratha, selain variatif juga menyajikan makanan khas Bali yang sangat digemari masyarakat dan disajikan dengan menarik.

Dewa Beratha menambahkan nilai transaksi tersebut juga mencerminkan bahwa PKB tidak hanya untuk ruang pelestarian seni budaya, tetapi juga dapat membangun ekonomi kerakyatan.

"Jadi, PKB itu tidak hanya ruang pelestarian budaya, tetapi sesungguhnya PKB merupakan wadah pemanfaatan budaya untuk penghidupan dan kehidupan," katanya didampingi Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Disbud Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani itu. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018