Denpasar (Antaranews Bali) - Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr I Nyoman Artayasa berpandangan generasi muda di Nusantara semakin "melirik" kampus setempat, yang dibuktikan peningkatan jumlah calon mahasiswa baru.

"Pendaftar di ISI Denpasar itu dari seluruh Indonesia dan yang terbanyak dari Jawa Timur dan NTB, kemudian disusul dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan sejumlah daerah di Nusantara," kata Prof Artayasa, di Denpasar, Senin.

Dia menyampaikan, kalau pada tahun-tahun sebelumnya jumlah calon mahasiswa yang mendaftar sekitar 600 orang, namun untuk tahun ini sudah melebihi dua kali lipat.

Calon mahasiswa yang mendaftar lewat jalur SNMPTN saja sebanyak 119 orang, dan yang diterima sebanyak 55 orang. Sedangkan yang mendaftar lewat jalur SBMPTN ada 877 orang dan yang sudah diterima 246 orang. Jadi yang sudah registrasi ada 301 orang.

Dari total daya tampung mahasiswa S1 di ISI Denpasar sebanyak 525 orang dan sudah terisi 301 orang, maka ujar Prof Artayasa sebanyak 224 sisanya proses penerimaannya melalui jalur Mandiri yang seleksinya diadakan akhir Juli mendatang.

Sedangkan kalau dilihat daya tampung di ISI Denpasar untuk keseluruhan jenjang mulai dari D4, S1, S2 dan S3 sebanyak 670 mahasiswa.

Prof Artayasa menambahkan, terjadi lonjakan jumlah calon mahasiswa baru ke ISI Denpasar karena kampus setempat sudah tergabung ke dalam sistem penerimaan mahasiswa baru untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN. Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya lewat jalur Mandiri.

"Manfaatnya kami rasakan sangat luar biasa, di samping dari sisi jumlah mahasiswa, sebaran mahasiswa ISI hampir dari seluruh Nusantara, tidak saja numplek dari Bali dan beberapa daerah tetangga," ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Utama Jaya, SE, MM

Menurut dia, kalau dulu cuma di Bali saja yang tahu ada ISI Denpasar, maka dengan dibuka lewat jalur SNMPTN dan SBMPTN, ISI Denpasar makin dikenal ke seluruh wilayah Nusantara.

"Yang menarik, calon mahasiswa baru dari luar itu juga ada dari kantong-kantong transmigran Bali, seperti dari Lampung dan Sulawesi yang ke ISI untuk belajar seni tradisi karawitan dan seni tari," ujar Prof Artayasa.

Yang tidak kalah penting, lanjut dia, mayoritas program studi di ISI Denpasar akreditasinya sudah A. "Itu juga yang memengaruhi calon mahasiswa baru dari luar itu masuk ke sini, karena mengetahui akreditasi ISI Denpasar sudah unggul," katanya.

Apalagi, dengan kehadiran Presiden Joko Widodo memberikan kuliah umum beberapa waktu lalu ke ISI Denpasar juga berimbas meningkatkan jumlah pendaftar.

"Mudah-mudahan juga kualitas input kami makin bagus, karena kami melihat calon mahasiswa baru yang `fresh`. Apalagi jika dilihat yang diterima melalui jalur SNMPTN rata-rata orang berprestasi," katanya. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018