Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia mendukung pengembangan desa wisata di Bali karena dapat menggerakkan sektor pertanian sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Kami arahkan tetap menjaga lingkungan dan suasana agar tidak rusak," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.

Dengan berkembangnya desa wisata, maka diharapkan masyarakat perdesaan memiliki nilai tambah ekonomi termasuk menjaga daya beli yang tinggi. 

Bank sentral itu akan ikut memperluas program desa wisata baru di Bali seperti di Desa Batumadeg, Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung. 

Menurut dia, mengembangkan desa wisata berarti memberikan penataan suasana desa termasuk adanya sentuhan keindahan dan menjaga kebersihan, sedangkan aktivitas warga seperti bertani, berternak, hingga kegiatan seni dan budaya dilakukan seperti biasa yang menjadi daya tarik wisatawan. 

Baru-baru ini BI Bali meresmikan rumah air di desa itu yang diambil dari sumber mata air Temeling yang berjarak sekitar tiga kilometer dari desa sehingga memberikan kemudahan bagi warga yang selama ini terkendala akses air bersih karena tofografi yang curam. 

Langkah pembangunan infrastruktur itu diyakini sebagai permulaan untuk mendorong desa itu menjadi desa wisata yang potensial dikembangkan. 

Tidak hanya di Nusa Penida, wilayah lain seperti di Melaya, Kabupaten Jembrana juga memiliki potensi pengembangan desa wisata dengan daya tarik perkebunan cokelat. 

Pihaknya saat ini sedang menjajaki kelompok tani di daerah itu untuk mendukung desa wisata.

Causa menjelaskan aktivitas para petani cokelat bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mulai proses panen, pengolahan produksi cokelat hingga penjualan produk makanan dan minuman olahan dari cokelat sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan petani.

Di kabupaten yang dikenal dengan nama lain "Bumi Makepung" itu, kata dia, juga memiliki potensi lain di antaranya pengolahan gula aren yang berpotensi diolah menjadi "brown sugar" untuk ekspor.

Pengembangan desa wisata itu, lanjut dia, akan dilakukan secara bertahap dan beriringan dengan desa yang memiliki potensi itu bersama dengan program klaster pertanian lain seperti bawang putih di Desa Wanagiri, Buleleng, yang sudah dikembangkan sebelumnya.

Dukungan bank sentral terhadap pengembangan ekonomi perdesaan diharapkan menambah potensi pariwisata di Bali. (ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018