Indramayu (Antaranews) - Mapolres Indramayu, Jawa Barat, dijaga ketat polisi bersenjata laras panjang dan menggunakan rompi antipeluru, menyusul serangan teroris dengan bom panci.

Antara melaporkan pada Minggu (15/7) siang setiap orang yang hendak memasuki Mapolres Indramayu diperiksa, selain diminta melepas jaket, petugas juga memeriksa barang bawaannya.

Setelah itu para tamu atau pengunjung langsung dipersilakan mengisi buku tamu, hal ini karena adanya serangan teror yang terjadi di Mapolres Indramayu.

Sebelumnya diberitakan ada dua orang tidak dikenal menerobos masuk dan mengejar sejumlah anggota yang berjaga di Mapolres Indramayu pada Minggu dini hari.

Namun keduanya mendapat perlawanan dari polisi bahkan polisi sempat mengeluarkan tembakan.

Saat mendapat tembakan dari polisi, keduanya melarikan diri keluar Mapolres sambil melemparkan bom panci ke pos penjagaan.
 

Teroris Kaliurang

Sebelumnya, anggota Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri menembak mati tiga orang terduga teroris di Jalan Kaliurang KM 10 Yogyakarta pada Sabtu (14/7) sekitar pukul 17.30 WIB.

"Saat ini ketiga terduga teroris jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Jogya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi M Iqbal.

Iqbal mengungkapkan ketiga terduga teroris itu melakukan perlawanan dan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis parang dan senjata api terhadap petugas.
    
Disebutkan Iqbal, perlawanan yang dilakukan terduga teroris itu membahayakan nyawa petugas dan masyarakat sehingga polisi mengambil tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan ketiga pelaku meninggal dunia.
    
Iqbal menambahkan dua anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengalami luka pada bagian tangan akibat serangan terduga teroris.
    
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa empat bilah parang, sepucuk senjata api jenis revolver dan amunisi peluru tajam. (ed)

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018