Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bali, terus berinovasi dalam mendukung sektor pertanian perkotaan, dengan mengembangkan jenis bawang "super philip" yang cocok dengan lahan di dataran rendah.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra di Denpasar, Kamis, mengatakan dalam upaya melestarikan pertanian di perkotaan, pihaknya menyediakan beragam bibit tanaman, salah satunya bawang super philip sebagai upaya menjaga lahan pertanian agar tetap lestari.

Ia mengatakan, pengembangan bibit bawang jenis super philip adalah salah satu solusi pertanian perkotaan yang baru saja dipanen oleh petani di beberapa subak Kota Denpasar.

"Langkah yang dilakukan para petani di Subak Buaji dan Subak Delod Seme dengan jumlah panen mencapai 17 ton per hektare yang dilakukan pada Senin (10/7), adalah panen perdana. Hal yang sama juga dilakukan para petani di Subak Mergaya, Denpasar Barat dengan jumlah panen berada di kisaran 17 ton per hektare," ujarnya.

Lebih lanjut, Ambara Putra didampingi Plt Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ni Nyoman Yeni Mulyani mengatakan bawang super philip merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dikembangkan, sehingga sangat cocok dikembangkan di daerah pertanian ditengah kota, seperti Kota Denpasar.

"Bawang super philips ini sangat cocok dikembangkan di Kota Denpasar yang tergolong dataran rendah dengan tingkat produksi panen dikisaran 16-18 ton per hektare," ucapnya.

Ambara Putra mengatakan, selain mudah dalam pengembangan, bawang jenis ini juga menjadi solusi bagi daerah pertanian dengan jumlah air yang terbatas, serta mampu menghasilkan umbi yang tergolong besar.

Menurut dia, bawang super philip saat ini sangat produktif dan laku di pasaran. Selain dari bentuk umbinya yang besar, masa tanam jenis bawang tersebut juga tidak terlalu lama yakni 70 hari sudah dapat dipanen.

Dikatakan, di Kota Denpasar pengembangan bawang jenis tersebut terdapat di tujuh subak. Yakni Subak Buaji, Subak Delod Seme, Subak Sanur, Subak Mergaya, Subak Lungatad, Subak Dalem dan Subak Pakel 1.

"Tahun ini pengembangan menyasar tujuh subak, dan terus akan dikembangkan di seluruh subak di Kota Denpasar sehingga petani perkotaan tetap produktif dan memiliki pasar yang jelas," ujarnya.

Sementara itu, Pekaseh (Ketua) Subak Mergaya, I Nyoman Ariantha mengatakan bahwa bawang super philip merupakan jawaban atas permasalahan pertanian di Kota Denpasar. Ketersediaan air yang tidak stabil tentu sangat produktif jika pengembangan pertanian fokus pada tanaman tersebut,

"Kami berharap agar terus dikembangkan karena sangat produktif bagi pertanian perkotaan serta diminati di pasaran," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018