Denpasar - "Pak Dimas (Dirut LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat) sudah memberi tugas baru untuk PT IMQ Multimedia Utama sebagai "anak" dari LKBN Antara yang selama ini bergerak dalam bidang pengembangan "big data" finansial untuk informasi bagi pelaku dan praktisi bisnis, kini ditugasi mengembangkan "big data" media digital.

Hal itu dikemukakan CEO IMQ Antara Digital Media, Darmadi, dalam pertemuan dengan Kepala Biro LKBN Antara Bali, Edy M Yakub, di kantor biro di Denpasar, Bali, 10 Juli 2018. Dalam pertemuan itu, Darmadi didampingi "Head of Sales & Marketing Div. IMQ", Jonny Zulkarnain, dan staf lokal IMQ Bali, Desy Dora. Pertemuan itu juga dihadiri staf Pemasaran/Marketing LKBN Antara Biro Bali, Analia, dan staf Administrasi/Keuangan/IT, Nyoman Aditya.

Terkait "alih tugas" PT IMQ Multimedia Utama dari "IMQ" menjadi "digital media" itu, Darmadi menjelaskan ada tiga potensi "digital media" yang akan dikembangkan "IMQ baru" yakni:
1. media luar ruang atau videotron.
2. media dalam ruang atau TV-C (TV Content).
3. TV kabel.

"Untuk videotron itu, IMQ sudah memasang beberapa titik di Jawa, termasuk Bali, namun kami baru saja melakukan pertemuan dengan PT Jasa Marga yang mengizinkan kami untuk memasang videotron di gerbang tol di Bali dengan titik-titik pemasangan diserahkan kepada kami. Rencananya, videotron itu sudah terpasang sebelum Pertemuan IMF di Nusa Dua pada 12-14 Oktober mendatang. Kami minta dukungan (LKBN Antara) Biro Bali untuk perizinan pemasangannya," katanya.

Untuk media dalam ruang atau TV-C (TV-Content), IMQ telah bekerja sama dengan PT KAI dan Angkasa Pura I. "TV-C yang berisi informasi aktual itu dipasang ada ruang tunggu di stasiun dan bandara. Kerja sama dengan PT KAI sudah ditandatangani di Jakarta pada 13 April 2018, sedangkan kerja sama dengan Angkasa Pura I masih di Jakarta, tapi nantinya juga akan berkembang sampai ke Bandara Bali juga, bahkan juga dengan bandara lain dan di ruang publik lainnya," katanya.

Untuk TV kabel, IMQ juga sudah bekerja sama dengan Jishi Media yang merupakan penyedia layanan televisi berbayar terbesar di Provinsi Jilin, China, 30 Mei 2018. "Jishi Media berminat mempromosikan pariwisata Indonesia kepada para pelanggannya. Dia memiliki empat juta pelanggan, apalagi saat ini banyak wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia, terutama Bali yang sering menjadi lokasi pre-wedding pasangan muda China," kata Darmadi.

Menurut Darmadi, kerja sama dengan Jishi Media akan memberikan manfaat tidak hanya bagi kedua belah pihak, melainkan juga bagi Indonesia dan China untuk menjalin saling pengertian diantara dua bangsa yang berbeda karakter itu, sekaligus mempromosikan potensi kedua negara besar itu, diantaranya potensi pariwisata.

"Dengan demikian, tugas Antara sebagai 'PR' tidak lagi terdistorsi dalam kanal yang terbatas pada media konvensional, karena kerja sama dengan perusahaan China yang memiliki teknologi canggih itu akan membuat konten informasi yang dibuat Antara akan menyebar dalam ruang-ruang yang lebih luas dan tak terbatas," katanya.

Selain China, kerja sama TV kabel juga akan dijajaki dengan pihak Jepang. "Kontennya sama, yakni terkait pariwisata. Karena konten pariwisata itulah, nantinya kami akan mengajak (LKBN Antara) Biro Bali untuk terlibat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Darmadi mengharapkan dukungan LKBN Antara Biro Bali terhadap eksistensi IMQ Digital Media sebagai "anak" dalam hal administrasi kesekretariatan untuk kemudahan koordinasi, baik dengan internal LKBN Antara maupun pihak eksternal (mitra), termasuk koordinasi dengan staf lokal IMQ secara profesional.

"Dengan senang hati, kami siap diajak berkoordinasi, karena digital media memang merupakan pilihan generasi zaman now. Tidak ada pilihan lain dan Pak Dimas sudah berkali-kali membicarakan potensi itu dengan kami setiap beliau datang ke Bali," kata Edy M Yakub menanggapi rencana IMQ melibatkan Biro Bali itu.

Baca juga: Dirkom Bicara Penyelarasan Redaksi-Marketing di Antara Bali
Baca juga : https://www.antaranews.com/berita/715197/tv-kabel-china-berminat-promosikan-pariwisata-indonesia (ANTARA-Jishi Media)
Baca juga: ANTARA akan distribusikan berita di stasiun KAI
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali

SIA = Inspirator Daerah
Selain "digital media", LKBN Antara juga menjalin kerja sama dengan PT Astra International Tbk untuk menonjolkan inspirator di daerah dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi, melalui program "SATU Indonesia Award" (SIA).

Dalam sosialisasi program itu di kantor biro LKBN Antara Bali di Denpasar, Kamis (5/7/2018), Atman Ahdiat dari LKBN Antara Pusat, menegaskan bahwa "SATU Indonesia Award" merupakan program kerja sama LKBN Antara dengan PT Astra International Tbk untuk mendorong munculnya inspirator daerah dalam bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

"Setiap Biro LKBN Antara diharapkan dapat menghimpun 80-90 inspirator, tapi kalau lebih dari itu juga akan lebih bagus. Tinggal disebutkan data dan inovasi-nya serta dampaknya bagi lingkungannya. Kami tunggu hingga Agustus ya," kata pewarta senior LKBN Antara itu dalam sosialisasi itu dengan menyebutkan tujuh syarat inspirator yang akan diikutsertakan dalam seleksi.

Syarat peserta SATU Indonesia Award 2018 antara lain:
1. Mempunyai aktivitas yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar di bidang: kesehatan, pendidikan, lingkungan, wirausaha, dan teknologi.
2. Pria atau Wanita berusia maksimal 35 tahun.
3. Individu atau kelompok (minimal 3 orang).
4. Kegiatan harus orisinal.
5. Kegiatan telah berlangsung minimal 1 tahun.
6. Belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional.
7. Bukan karyawan grup Astra.

Baca juga: SATU Indonesia Award 2018, Cara Astra Membangun Negeri

"Untuk mengetahui lebih lanjut tentang program SATU Indonesia Awards 2018, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com. Peserta juga bisa mendaftarkan diri melalui LKBN Antara Biro Bali di Jalan Mataram nomer 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar," katanya.


Sejarah Singkat
Pada 13 Desember 1937, Kantor Berita ANTARA didirikan oleh Adam Malik, Soemanang, A M Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena ketika semangat perjuangan kemerdekaan nasional menggelora dan digerakkan oleh para pemuda pejuang saat itu.

Pada 17 Agustus 1945, keberhasilan ANTARA menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.

Saat Teks Proklamasi dibacakan Soekarno, Adam Malik menelepon ANTARA dan diterima oleh Asa Bafagih yang diminta untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis dengan berpesan "Jangan sampai gagal". Pangulu mengirimkan naskah ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast Domei, di antara berita-berita yang telah dibubuhi izin Hodohan.

Markonis Soegirin menjaga agar teks Proklamasi Kemerdelaam RI itu tersiar dan Markonis Wua yang mengirimkan, maka menyebarlah berita Proklamasi Indonesia ke pelosok Nusantara dan penjuru internasional.

Bulan Mei tahun 1962, ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.
Keputusan Presiden No 307 tahun 1962, tanggal 24 September 1962 nama ANTARA diubah menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan Dewan Pimpinan diketuai Pandu Kartawiguna dengan anggota-anggota Djawoto, Moh. Nahar, Subanto Taif, Adinegoro, Mashud Sosrojudho, Suhandar, Subakir, R. Moeljono dan Zein Effendi.

Selama lebih dari tiga perempat abad, ANTARA sebagai salah satu kantor berita bertekad untuk selalu menghadirkan berita teks, foto dan video mengenai peristiwa-peristiwa penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia, baik melalui saluran distribusi sendiri maupun yang bekerjasama dengan para mitra di seluruh dunia.

Pada 17 Juli 2007, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007, akhirnya ANTARA resmi bergabung menjadi keluarga besar Kementerian BUMN dan berubah menjadi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA. Sejak itu, ANTARA tidak hanya melayani media massa semata, namun juga melayani publik. ANTARA melayani media dengan VSAT/jejaring satelit (Agenda Setting), sedangkan ANTARA melayani publik dengan jejaring "public relation" (Juru Bicara), yakni: Portal Berita (Konvergensi); Fotografi (pameran foto/GFJA); Pendidikan Jurnalistik (tulis, fotografi, video, kehumasan, media visit, magang, lomba, buku/katalog, award/LPJA); dan Big Data (videotron, TV-Content, TV Kabel, Data Peta Isu/IMQ-AI/ANTARA DIGITAL MEDIA).

Di Bali, LKBN ANTARA telah melayani masyarakat sejak tahun 1945 melalui penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan RI dan juga pengibaran bendera merah putih yang pertama di "kantor perjuangan" Antara Bali di Jalan Banjar Titih, Denpasar, yang kini menjadi Restoran Betty di Jalan Sumatera 56-58, Denpasar itu pada 18 Agustus 1945. Untuk tahun 1937-1945, histori ANTARA di Bali belum tercatat, kecuali adanya pewarta yang melaporkan setiap gerak perjuangan kebangsaan. (*)

Baca juga: bali.antaranews.com tampilkan "Koran Digital" dan "Fokus Hoax"
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018