Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Peru mendorong penguatan kerja sama budaya dengan Indonesia melalui pameran fotografi yang menggambarkan perkembangan negara itu sehingga diharapkan mempererat hubungan bilateral dan antarmasyarakat kedua negara.

"Pameran ini akan memperkaya hubungan dua budaya Indonesia dan Peru, kedua negara sama-sama memiliki peradaban yang besar," kata Duta Besar Peru untuk Indonesia Julio Cardenas setelah membuka pameran "Memories of Peru" di Denpasar, Selasa. 

Pameran yang digelar di gedung Citta Kelangen Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu menampilkan puluhan karya foto hitam putih negara di Amerika Selatan itu yang diambil pada periode tahun 1890 hingga 1950.

Fotografi itu diabadikan oleh fotografer Peru di antaranya Max T Vargas, Martin Chambi, Carlos dan Miguel Vargas, Juan Manuel Figueroa Aznar, Sebastian Rodriguez, Baldomero Alejos dan Walter O Runcie.

Pengunjung dapat melihat negara dengan ibukota Lima itu melalui foto yang menampilkan hutan Amazon, gletser, pegunungan, padang pasir, kebudayaan asli masyarakat Peru hingga peradaban masyarakat Inca yang terkenal yakni Machu Picchu melalui bidikan lensa para fotografer tersebut.

"Lewat pameran ini bisa dilihat bagaimana revolusi masyarakat Peru dari tahun 1890 hingga 1950. Ada banyak persamaan antara kedua negara," ucap diplomat senior itu. 

Julio menambahkan pameran fotografi yang pertama kali digelar di Bali itu juga menandai hubungan diplomatik Indonesia-Peru yang sudah terjalin selama 43 tahun. 

Pameran kali ini pun berlangsung khusus karena berbarengan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang digelar di arena yang berdekatan dengan Taman Budaya Denpasar, tempat berlangsungnya pagelaran seni di Pulau Dewata itu. 

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan Pesta Kesenian Bali menjadi momentum mempererat hubungan suatu bangsa khususnya Indonesia dengan Peru. 

Dengan demikian, ucap dia, PKB saat ini tidak hanya mendapat perhatian dari lingkup lokal dan nasional tetapi juga menarik masyarakat internasional melalui seni yang bisa mendorong diplomasi budaya antarnegara. 

"Seni itu universal. Melalui pameran ini menjadi salah satu diplomasi budaya dan mempererat hubungan dua negara berbeda. Seni bisa mempersatukan agama, ras, suku termasuk bangsa yang berbeda," ucapnya.  (ed)

Video oleh Dewa Wiguna

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018