Karangasem (Antaranews) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Agung mengimbau warga Karangasem yang memiliki kediaman didekat bantaran sungai agar mewaspadai bahaya banjir lahar hujan.

"Saya mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai agar waspada dengan ancaman lahar hujan," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana di Pos Pengamatan Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Sabtu.

Hal ini disampaikan, mengingat erupsi Gunung Agung dengan sejumlah material vulkanik yang dikeluarkan sudah beberapa kali terjadi, disertai adanya hujan di dekat gunung yang cukup tinggi dapat berakibat banjir lahar hujan.

Tidak hanya itu, Devy juga mengimbau kepada warga di luar radius empat kilometer dari puncak Gunung Agung wajib menggunakan masker guna mencegah terpaparnya abu vulkanik terhirup ke saluran pernafasan.

"Dengan menggunakan masker dapat meminimalkan terhirupnya abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan pernafasan," ujarnya.

Hingga saat ini untuk status dan rekomendasi Gunung Agung masih masuk level III atau siaga dengan radius bahaya masih 4 kilometer dari puncak Gunung Agung. "Saat ini potensi erupsi dengan abu relatif masih ada dan penyebaran abu vulkanik ini tergantung dari arah dan kecepatan angin," ujarnya.

Ia menerangkan, kondisi jalur magma Gunung Agung saat ini mengalami sistem terbuka, mengindikasikan magma bisa naik ke permukaan. Namun, bukan tidak mungkin jalur magma juga bisa tersumbat, karena pasokan magma yang berkurang sehingga lava di permukaan kawah bisa mengeras. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018