Singaraja (Antaranews Bali) - Atraksi wisata "pedau singa" atau perahu tradisional yang di ujungnya ada patung Singa Ambara Raja, lambang Kabupaten Buleleng, meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng, Bali.
"Atraksi pedau singa dikembangkan sejak sekitar tiga tahun lalu dalam kegiatan Twin Lake Festival. Dalam festival itu atraksi pedau singa selalu dilombakan yang diikuti kelompok nelayan, pemuda, lembaga swasta dan lembaga pemerintahan," kata Ketua Panitia Ir. Made Arnika di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Pada "Twin Lake Festival 2018", atraksi pedau singa kembali dilombakan di Danau Buyan pada hari kedua (5/7) dengan diikuti 33 tim yang berasal dari instansi di Pemkab Buleleng dan organisasi nelayan dan kepemudaan.
Dalam lomba pada itu ada tiga unit pedau singa dengan perlengkapannya, dan sarana pendukung, seperti perlengkapan keamanan dan tim medis, yang siap digunakan peserta untuk bertanding.
"Lomba pedau itu bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata alam di kawasan Danau Buyan dan Tamblingan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan untuk turut menjaga kelestarian alam danau Buyan dan Tamblingan," katanya.
Saat menghadiri festival itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan kedepannya di Danau Buyan dan Tamblingan tidak boleh lagi menggunakan perahu bermesin agar air danau tidak tercemar.
"Penanganan danau merupakan hal yang sangat serius, mulai dari air yang masuk ke danau harus melewati kolam penampungan agar air yang bersih saja masuk ke danau," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG mengatakan pihaknya sangat menyambut baik kegiatan lomba pedau singa ini, karena lomba ini bisa menciptakan semangat, kerja sama, dan kekompakan dalam tim yang bisa memberikan efek dalam kinerja.
"Lomba ini cukup membanggakan, karena hanya Buleleng yang memiliki lomba dayung pedau singa di Bali. Harapan saya dengan adanya lomba dayung pedau singa ini, kita bisa tularkan nilai-nilai semangat juang kebersamaan, persatuan, dan rasa kepedulian yang tinggi," katanya.
Akhirnya, lomba pedau singa itu dimenangkan oleh Kelompok Nelayan Sari Sedana sebagai juara pertama, lalu kelompok Pemuda Buyan sebagai juara kedua, Dinas Lingkungan Hidup sebagai juara ketiga, Dinas Perikanan sebagai juara keempat, Dinas PUPR sebagai juara kelima dan BPBD sebagai juara keenam. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Atraksi pedau singa dikembangkan sejak sekitar tiga tahun lalu dalam kegiatan Twin Lake Festival. Dalam festival itu atraksi pedau singa selalu dilombakan yang diikuti kelompok nelayan, pemuda, lembaga swasta dan lembaga pemerintahan," kata Ketua Panitia Ir. Made Arnika di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.
Pada "Twin Lake Festival 2018", atraksi pedau singa kembali dilombakan di Danau Buyan pada hari kedua (5/7) dengan diikuti 33 tim yang berasal dari instansi di Pemkab Buleleng dan organisasi nelayan dan kepemudaan.
Dalam lomba pada itu ada tiga unit pedau singa dengan perlengkapannya, dan sarana pendukung, seperti perlengkapan keamanan dan tim medis, yang siap digunakan peserta untuk bertanding.
"Lomba pedau itu bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata alam di kawasan Danau Buyan dan Tamblingan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan wisatawan untuk turut menjaga kelestarian alam danau Buyan dan Tamblingan," katanya.
Saat menghadiri festival itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan kedepannya di Danau Buyan dan Tamblingan tidak boleh lagi menggunakan perahu bermesin agar air danau tidak tercemar.
"Penanganan danau merupakan hal yang sangat serius, mulai dari air yang masuk ke danau harus melewati kolam penampungan agar air yang bersih saja masuk ke danau," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG mengatakan pihaknya sangat menyambut baik kegiatan lomba pedau singa ini, karena lomba ini bisa menciptakan semangat, kerja sama, dan kekompakan dalam tim yang bisa memberikan efek dalam kinerja.
"Lomba ini cukup membanggakan, karena hanya Buleleng yang memiliki lomba dayung pedau singa di Bali. Harapan saya dengan adanya lomba dayung pedau singa ini, kita bisa tularkan nilai-nilai semangat juang kebersamaan, persatuan, dan rasa kepedulian yang tinggi," katanya.
Akhirnya, lomba pedau singa itu dimenangkan oleh Kelompok Nelayan Sari Sedana sebagai juara pertama, lalu kelompok Pemuda Buyan sebagai juara kedua, Dinas Lingkungan Hidup sebagai juara ketiga, Dinas Perikanan sebagai juara keempat, Dinas PUPR sebagai juara kelima dan BPBD sebagai juara keenam. ***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018