Palembang (Antaranews Bali) - Tim Nasional Putri Indonesia mampu menahan imbang Singapura pada babak penyisihan grup B Piala ASEAN Football Federation (AFF) 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu malam.
Pada pertandingan itu Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang sempat diturunkan pada laga uji coba melawan Thailnd beberapa waktu lalu.
Seperti sebelumnya, Zahra yang berperan di sektor sayap masih menjadi kunci permainan Timnas. Namun permainan apiknya dalam mengirimkan bola ke lini depan masih saja kurang didukung kemampuan individu striker murni, Mayang.
Sebenarnya peluang Indonesia cukup terbuka pada pertandingan ini karena menguasai penguasaan bola. Namun di sisi lain, lini belakang Singapura mampu tampil solid. Permainan kedua tim pada akhirnya lebih kepada duel para gelandang dalam perebutan bola di lini tengah.
Sulitnya bagi Timnas, ketika hendak masuk kotak penalti, selalu terhenti. Barisan pertahanan lawan tampil lebih berani dan ngotot dengan tak segan-segan melakukan tekel.
Beberapa peluang akhirnya terbuang percuma, apalagi pergerakan Mayang di kotak penalti kerap terbaca bek Singapura. Pada pertandingan ini,
Pada menit ke-29, Indonesia nyaris mencetak gol andai saja bola tendangan Mayang tidak melebar di atas mistar gawang. Seperti halnya yang terjadi pada menit ke-40, ketika sundulan Zahra menyambar bola sepak pojok membentur tubuh pemain Singapura.
Tim lawan seakan-akan telah memahami bahwa tusukan dimulai dari Zahra dan akan diakselarasikan menjadi gol oleh Mayang.
Sebaliknya, Singapura yang terbilang kurang tajam di lini depan berupaya mencuri kesempatan dari serangan balik. Beberapa peluang sempat mengejutkan benteng pertahanan Indonesia, namun hingga turut minum tak satu pun gol tercipta.
Pelatih Singapura K Balamugaran memuji penampilan pemain Timnas Indonesia karena mampu tampil baik meski sudah lama tidak bermain di Piala AFF.
"Kami cukup terkejut juga dengan permainan Indonesia. Dapat tampil atraktif dan menyulitkan," kata dia.
Sementara Pelatih Timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan seharusnya pertandingan ini dapat dimenangkan Timnas.
"Ada enam kali peluang Mayang (striker) yang berhadapan langsung dengan kiper lawan. Namun karena maunya buru-buru, jadi tidak bisa menjadi gol. Seharusnya bola jangan terlalu cepat dikirim ke Mayang, tapi seharusnya di"delay" dulu," kata dia.
Setelah ini Timnas akan bertemu Vietnam pada pertandingan kedua penyisihan grup pada 3 Juli mendatang.
Piala AFF Putri diikuti sepuluh tim yang terbagi dalam dua grup yakni Grup A (Thailand, Australia, Malaysia, Timor Leste, dan Kamboja), sedangkan Grup B (Vietnam, Myanmar, Filiphina, Indonesia dan Singapura). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Pada pertandingan itu Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain yang sempat diturunkan pada laga uji coba melawan Thailnd beberapa waktu lalu.
Seperti sebelumnya, Zahra yang berperan di sektor sayap masih menjadi kunci permainan Timnas. Namun permainan apiknya dalam mengirimkan bola ke lini depan masih saja kurang didukung kemampuan individu striker murni, Mayang.
Sebenarnya peluang Indonesia cukup terbuka pada pertandingan ini karena menguasai penguasaan bola. Namun di sisi lain, lini belakang Singapura mampu tampil solid. Permainan kedua tim pada akhirnya lebih kepada duel para gelandang dalam perebutan bola di lini tengah.
Sulitnya bagi Timnas, ketika hendak masuk kotak penalti, selalu terhenti. Barisan pertahanan lawan tampil lebih berani dan ngotot dengan tak segan-segan melakukan tekel.
Beberapa peluang akhirnya terbuang percuma, apalagi pergerakan Mayang di kotak penalti kerap terbaca bek Singapura. Pada pertandingan ini,
Pada menit ke-29, Indonesia nyaris mencetak gol andai saja bola tendangan Mayang tidak melebar di atas mistar gawang. Seperti halnya yang terjadi pada menit ke-40, ketika sundulan Zahra menyambar bola sepak pojok membentur tubuh pemain Singapura.
Tim lawan seakan-akan telah memahami bahwa tusukan dimulai dari Zahra dan akan diakselarasikan menjadi gol oleh Mayang.
Sebaliknya, Singapura yang terbilang kurang tajam di lini depan berupaya mencuri kesempatan dari serangan balik. Beberapa peluang sempat mengejutkan benteng pertahanan Indonesia, namun hingga turut minum tak satu pun gol tercipta.
Pelatih Singapura K Balamugaran memuji penampilan pemain Timnas Indonesia karena mampu tampil baik meski sudah lama tidak bermain di Piala AFF.
"Kami cukup terkejut juga dengan permainan Indonesia. Dapat tampil atraktif dan menyulitkan," kata dia.
Sementara Pelatih Timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan seharusnya pertandingan ini dapat dimenangkan Timnas.
"Ada enam kali peluang Mayang (striker) yang berhadapan langsung dengan kiper lawan. Namun karena maunya buru-buru, jadi tidak bisa menjadi gol. Seharusnya bola jangan terlalu cepat dikirim ke Mayang, tapi seharusnya di"delay" dulu," kata dia.
Setelah ini Timnas akan bertemu Vietnam pada pertandingan kedua penyisihan grup pada 3 Juli mendatang.
Piala AFF Putri diikuti sepuluh tim yang terbagi dalam dua grup yakni Grup A (Thailand, Australia, Malaysia, Timor Leste, dan Kamboja), sedangkan Grup B (Vietnam, Myanmar, Filiphina, Indonesia dan Singapura). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018