Badung (Antaranews Bali) - Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Tempat Pemungutan suara 8 Desa Penarungan, Kabupaten Badung, Bali, mengenakan pakaian Tari Tenun Bali untuk meningkatkan partisipasi pemilih saat Pilkada 2018 di daerah itu.

"Kami sengaja mengenakan pakaian tenun khas Bali untuk melestarikan adat dan budaya Bali sekaligus memberikan nuansa berbeda saat pilkada," kata Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 8 Desa Penarungan, Kadek Eni Erawati, di Kabupaten Badung, Rabu.

Seluruh anggota PPS berjumlah tujuh orang, semuanya mengenakan pakaian Tari Tenun Bali bernuansa emas lengkap dengan kebaya dan sanggul.

Selain itu, di TPS 8 tersebut juga disuguhkan seni lukis dari Komunitas Gad-gad dengan metode lukis wajah berbahan dasar organik.

"Dengan suguhan komunitas Gad-gad tersebut masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya bisa sambil melihat proses melukis dengan bahan organik," ujarnya.

Pihaknya berharap masyarakat yang saat ini menggunakan hak pilihnya tidak tegang karena berbeda pilhan, tetapi tetap bisa berkumpul bersama sambil menikmati suasa unik di TPS.

Sementara itu, Waya Suyasa salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa pemilihan anggota PPS bertema perempuan berpakaian Tari Tenun Bali itu sebagai bentuk emansipasi wanita.

"Biasanya sebagian besar petugas PPS laki-laki. Sekarang kita berikan kesempatan para perempuan semua yang maju sambil melestarikn adat budaya Bali," ujarnya.

Dia mengajak semua lapisan masyarakat setempat datang ke TPS menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pemimpin Bali pada lima tahun kedepan.  (ed)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018