Denpasar (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo dipastikan akan melepas Pawai Pesta Kesenian Bali ke-40 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, pada 23 Juni 2018.
"Besok (22/6) sore Beliau (Presiden-red) akan datang jam 7, dan menginap semalam. Esok harinya akan memberikan kuliah umum di ISI Denpasar kemudian ada pertemuan dengan para pelaku UMKM," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika, setelah mengikuti kedua agenda (di ISI Denpasar dan bertemu pelaku UMKM), barulah selanjutnya Presiden Joko Widodo sorenya akan melepas Pawai PKB ke-40.
Sedangkan Pembukaan PKB pada malam harinya di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar tak jadi dibuka oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
"Malamnya tidak, karena Beliau ada kepentingan lain lagi, ada tugas lain lagi yang harus Beliau laksanakan, sehingga habis dari pawai itu langsung berangkat kembali ke Jakarta," ujar Pastika.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan pelepasan pawai rencananya dilaksanakan mulai pukul 14.00 Wita dan pawai akan berlangsung maksimal selama 2,5 jam.
Pelepasan Pawai PKB ditandai dengan pelepasan anak panah oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya disusul keluarnya simbolis api sesuai tema PKB, barulah kemudian diiringi garapan yang dibawakan oleh ISI Denpasar.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bali juga telah menyiapkan mobil hias khusus yang akan dinaiki Presiden Joko Widodo untuk berkeliling usai pawai PKB ke-40.
Mobil hias yang akan dinaiki oleh orang nomor satu di Indonesia itu mengangkat konsep "bale bengong" yang terdapat di puri atau kerajaan-kerajaan di Bali.
"Kalau konsep puri (kerajaan) dulu, di bencingah agung (halaman kerajaan) ada bale bengong yang cukup tinggi. Di depan kerajaan-kerajaan di Bali biasanya ada pasar. Dari `bale bengong" itulah para raja melihat rakyatnya yang sedang berada di pasar," ucapnya.
Oleh karena itu, tambah Dewa Beratha, kendaraan hias yang didesain dengan cukup megah dan sedang dalam proses perakitan itu sangat sesuai dinaiki oleh Presiden Jokowi yang merupakan seorang pemimpin negara untuk berkeliling menyapa masyarakat Bali, seperti halnya raja-raja Bali terdahulu melihat rakyatnya.
"Mobil hias itu berisi sejumlah ukiran Bali, di setiap pojoknya akan ada ukiran karang goak. Mobil juga dilengkapi dengan hiasan dua naga, di sisi kanan kiri tangga untuk naik ke mobil," ucap Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Besok (22/6) sore Beliau (Presiden-red) akan datang jam 7, dan menginap semalam. Esok harinya akan memberikan kuliah umum di ISI Denpasar kemudian ada pertemuan dengan para pelaku UMKM," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika, setelah mengikuti kedua agenda (di ISI Denpasar dan bertemu pelaku UMKM), barulah selanjutnya Presiden Joko Widodo sorenya akan melepas Pawai PKB ke-40.
Sedangkan Pembukaan PKB pada malam harinya di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar tak jadi dibuka oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
"Malamnya tidak, karena Beliau ada kepentingan lain lagi, ada tugas lain lagi yang harus Beliau laksanakan, sehingga habis dari pawai itu langsung berangkat kembali ke Jakarta," ujar Pastika.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan pelepasan pawai rencananya dilaksanakan mulai pukul 14.00 Wita dan pawai akan berlangsung maksimal selama 2,5 jam.
Pelepasan Pawai PKB ditandai dengan pelepasan anak panah oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya disusul keluarnya simbolis api sesuai tema PKB, barulah kemudian diiringi garapan yang dibawakan oleh ISI Denpasar.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Bali juga telah menyiapkan mobil hias khusus yang akan dinaiki Presiden Joko Widodo untuk berkeliling usai pawai PKB ke-40.
Mobil hias yang akan dinaiki oleh orang nomor satu di Indonesia itu mengangkat konsep "bale bengong" yang terdapat di puri atau kerajaan-kerajaan di Bali.
"Kalau konsep puri (kerajaan) dulu, di bencingah agung (halaman kerajaan) ada bale bengong yang cukup tinggi. Di depan kerajaan-kerajaan di Bali biasanya ada pasar. Dari `bale bengong" itulah para raja melihat rakyatnya yang sedang berada di pasar," ucapnya.
Oleh karena itu, tambah Dewa Beratha, kendaraan hias yang didesain dengan cukup megah dan sedang dalam proses perakitan itu sangat sesuai dinaiki oleh Presiden Jokowi yang merupakan seorang pemimpin negara untuk berkeliling menyapa masyarakat Bali, seperti halnya raja-raja Bali terdahulu melihat rakyatnya.
"Mobil hias itu berisi sejumlah ukiran Bali, di setiap pojoknya akan ada ukiran karang goak. Mobil juga dilengkapi dengan hiasan dua naga, di sisi kanan kiri tangga untuk naik ke mobil," ucap Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018