Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, menyelenggarakan lomba "Gender Wayang Style Kayumas Kaja" (gamelan wayang) sebagai upaya melestarikan kesenian gamelan tradisional Bali.

"Saya mengapresiasi dan bangga, karena masyarakat Banjar Kayumas Kaja, Kota Denpasar mengadakan lomba itu sebagai upaya pelestarian warisan budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan keberadaan gamelan gender wayang sebagai salah satu warisan kebudayaan Bali, memiliki berbagai kemasan secara khas "gending" (alunan lagu)  di seluruh wilayah Pulau Dewata, termasuk di Banjar Kayumas Kaja, Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, yang memiliki ciri khas tersendiri.

Lebih lanjut Ngurah Mataram mengatakan kegiatan lomba akan terus didukung oleh Pemkot Denpasar, melalui Dinas Kebudayaan, dan terus menjaring generasi-generasi penerus khususnya dalam seni gender wayang.

"Kegiatan ini masuk ke dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan yang berisikan sepuluh objek perlindungan kebudayaan, salah satunya adalah pelestarian kesenian, termasuk gender wayang tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Gender Wayang, I Gede Eka Adnyana mengatakan keberhasilan pelaksanaan lomba ini tak terlepas dari para tokoh seniman gender wayang Banjar Kayumas Kaja, yang masih aktif dalam membina bibit baru generasi muda dalam tabuh gender wayang.

"Lomba gender wayang ini diikuti oleh 116 peserta dari beberapa wilayah di Provinsi Bali. Dengan adanya lomba gender wayang ini, diharapkan dapat memberi dampak untuk bisa menumbuhkan rasa cinta terutama para generasi muda terhadap seni gender wayang serta mampu membangkitkan dan melestarikan kesenian ini sesuai dengan visi dan misi Kota Denpasar yakni `Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya`," katanya.

Ia mengatakan selain untuk melestarikan seni dan budaya, juga untuk menggali potensi para seniman cilik sebagai generasi penerus dalam menjaga serta memelihara kesenian Bali khususnya tabuh kerawitan gender wayang. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018