Denpasar (Antaranews Bali) - Khotib Haji Mustafid Amna mengatakan manajemen, kepemilikan aset dan kekayaan dalam kehidupan selama ini sering menjadi salah satu aspek munculnya masalah sosial dalam kehidupan yang perlu mendapat perhatian, mengingat harta yang dibutuhkan umat manusia sangat berlimpah.
"Ketersediaan aset yang dibutuhkan oleh kehidupan umat manusia sebenarnya sangat terjamin," kata Pimpiman Pondok Pesantren Diponogoro Klungkung, Bali Haji Mustafid Amna pada Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, aset yang disediakan oleh Allah untuk kepentingan umat manusia sangat mencukupi, karena Allah berjanji akan memberikan rizki kepada umat manusia, sehingga tidak perlu takut menjadi miskin.
Namun dalam realitas kehidupan ada orang-orang yang sulit mendapatkan rizki. Hal itu karena aspek penting dalam kesejahteraan tidak dijalankan. Padahal aspek kesejahteraan menyangkut pilar lainnya yakni distribusi barang dan jasa tidak mendapat penanganan dengan baik.
Hal itu terlihat dari ketimpangan yakni sepuluh persen penduduk Indonesia menguasai 70 persen kekayaan nusantara. Sementara 90 persen penduduk di tanah air hanya memperebutkan 30 persen dari sisa kekayaan yang ada.
Haji Mustafid Amna menjelaskan, dalam perekonomian di Indonesia sebagian kecil penduduk yang menguasai aset yang sangat besar itu tidak serta merta memberikan akses kepada masyarakat luas agar dapat menikmati rezeki, sehingga mengakibatkan kesenjangan yang luar biasa.
"Yang kaya sangat kaya, yang miskin sangat miskin, bahkan tidak mampu hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar mereka. Padahal Indonesia yang sangat kaya tetapi beberapa orang masih terpaksa makan dedaunan untuk menyambung hidupnya," ujar aji Mustafid Amna.
Ia mengingatkan menjadi hal yang sangat penting agar mendapat perhatian semua pihak menyangkut perluasan akses atas aset kekayaan atau distribusi barang dan jasa setelah diproduksi. Dua hal lainnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yakni pertumbuhan dan pemerataan.
Ketiga hal itu termasuk mekanisme pendistribusian kekayaan dapat dilaksanakan dengan baik, salah satu di antaranya melalui zakat, infag dan shadaqoh. Zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim kepada yang berhak menerimanya, ujar Haji Mustafid Amna.
Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah untuk Kota Denpasar dan sekitarnya juga berlangsung pada 21 lokasi lainnya, sepuluh di antaranya lapangan umum dan sisanya masjid-masjid. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ketersediaan aset yang dibutuhkan oleh kehidupan umat manusia sebenarnya sangat terjamin," kata Pimpiman Pondok Pesantren Diponogoro Klungkung, Bali Haji Mustafid Amna pada Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, aset yang disediakan oleh Allah untuk kepentingan umat manusia sangat mencukupi, karena Allah berjanji akan memberikan rizki kepada umat manusia, sehingga tidak perlu takut menjadi miskin.
Namun dalam realitas kehidupan ada orang-orang yang sulit mendapatkan rizki. Hal itu karena aspek penting dalam kesejahteraan tidak dijalankan. Padahal aspek kesejahteraan menyangkut pilar lainnya yakni distribusi barang dan jasa tidak mendapat penanganan dengan baik.
Hal itu terlihat dari ketimpangan yakni sepuluh persen penduduk Indonesia menguasai 70 persen kekayaan nusantara. Sementara 90 persen penduduk di tanah air hanya memperebutkan 30 persen dari sisa kekayaan yang ada.
Haji Mustafid Amna menjelaskan, dalam perekonomian di Indonesia sebagian kecil penduduk yang menguasai aset yang sangat besar itu tidak serta merta memberikan akses kepada masyarakat luas agar dapat menikmati rezeki, sehingga mengakibatkan kesenjangan yang luar biasa.
"Yang kaya sangat kaya, yang miskin sangat miskin, bahkan tidak mampu hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar mereka. Padahal Indonesia yang sangat kaya tetapi beberapa orang masih terpaksa makan dedaunan untuk menyambung hidupnya," ujar aji Mustafid Amna.
Ia mengingatkan menjadi hal yang sangat penting agar mendapat perhatian semua pihak menyangkut perluasan akses atas aset kekayaan atau distribusi barang dan jasa setelah diproduksi. Dua hal lainnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yakni pertumbuhan dan pemerataan.
Ketiga hal itu termasuk mekanisme pendistribusian kekayaan dapat dilaksanakan dengan baik, salah satu di antaranya melalui zakat, infag dan shadaqoh. Zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim kepada yang berhak menerimanya, ujar Haji Mustafid Amna.
Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah untuk Kota Denpasar dan sekitarnya juga berlangsung pada 21 lokasi lainnya, sepuluh di antaranya lapangan umum dan sisanya masjid-masjid. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018