Denpasar (Antaranews Bali) - Khatib Abdul Hakim mengajak umat Muslim di Pulau Dewata untuk senantiasa menggalang persatuan dan kesatuan dalam memaknai Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Mari kita kelola perbedaan-perbedaan yang ada menuju ke arah kebaikan, jangan saling menyalahkan dan jangan merasa diri paling benar," kata dia saat menyampaikan khutbah Shalat Idul Fitri di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Jumat.

Abdul Hakim tidak memungkiri bahwa hidup dalam masyarakat yang majemuk, sudah tentu akan menemukan berbagai macam perbedaan.

"Itu suatu hal yang wajar dan sudah merupakan kehendak Tuhan," ujar Hakim yang juga Wakil Ketua Bidang Pendidikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali itu.

Menurut dia, perbedaan yang ada di alam semesta juga merupakan bukti adanya Allah (Tuhan) dan kekuasaannya.

"Jangankan berbeda suku, berbeda bangsa, satu suku, satu bangsa, bahkan satu jenis kelamin pun bisa berbeda," katanya.

Oleh karena itu, katanya, sesama umat Muslim khususnya, bangsa Indonesia pada umumnya, diminta tidak mudah tergoda oleh nafsu yang meniup-niupkan pertentangan dengan membangkitkan kembali pertentangan karena perbedaan paham, politik, mashab fanatisme khilafiyah dan sebagainya.

"Semua manusia selain Nabi dan Rasul Allah, pendapatnya bisa saja keliru atau salah sehingga pendapatnya bisa diterima, bisa ditolak. Di sinilah kita dituntut untuk tetap bijak dalam bersikap. Bila perbedaan tidak bisa disatukan, biarlah keyakinanmu untukmu, keyakinanku untukku, engkau dan aku adalah bersaudara," ucapnya.

Dengan demikian, katanya, perayaan Idul Fitri yang penuh berkah, digunakan untuk menggalang persatuan dan kesatuan umat.

Selain itu, dia mengingatkan umat Muslim tidak saja mengendalikan hawa nafsu saat Ramadhan, namun setiap saat.

"Tidak saja pada Ramadhan saja kita berbuat baik, tetapi setelah itu kita kembali berbuat tidak baik, maka tidak ada nilainya puasa kita. Bukti keberhasilan Ramadhan adalah pasca-Ramadhan," ujarnya.

Menurut dia, setelah Ramadhan hendaknya menjadikan umat lebih baik, lebik santun kepada semua.

Jangankan kepada sesama, katanya, kepada binatang pun harus berbuat kebaikan.

Suasana Shalat Idul Fitri di lapangan di depan Kantor Gubernur Bali itu berlangsung aman dan lancar dengan dihadiri ribuan umat Muslim.

Dari sejumlah titik tempat Shalat Idul Fitri di Kota Denpasar, Lapangan Puputan Margarana merupakan tempat yang paling luas dan paling banyak digunakan umat untuk melaksanakan Shalat Id. (WDY)

Video oleh Rhismawati

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018