Denpasar (Antaranews Bali) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Denpasar, tidak mengadakan takbiran menggunakan kendaraan bermotor keliling di ibu kota Provinsi Bali itu dalam menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah, karena krodit dan kemacetan lalu lintas, namun sebagian masyarakat melaksanakan pawai obor keliling desa.

"Kami sepakat seperti tahun-tahun sebelumnya tidak melakukan takbiran keliling kota dengan menggunakan sepeda motor maupun kendaraan bermotor lainnya," kata PHBI Denpasar, Haji Said Dudin di Denpasar, Kamis.

Ia menambahkan kegiatan takbiran hanya dilaksanakan di masing-masing masjid dan mushola dengan melibatkan warga muslim setempat.

Namun, masyarakat muslim Desa Kepaon, Denpasar Selatan melaksanakan pawai obor keliling lingkungan dimeriahkan dengan penampilan rodat, kesenian bernuansa Islamiah yang diwarisi masyarakat setempat.

Pawai obor keliling desa dengan berjalan kaki mulai dari depan Masjid Al Muhajirin Kepaon itu melibatkan masyarakat setempat pria dan wanita mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.

Berbagai persiapan telah dilakukan, diharapkan pawai obor tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, ujar Haji Said Dudin yang juga asal Desa Kepaon.

Selain pawai obor, pihaknya juga telah menyiapkan sekitar 22 lokasi, sepuluh di antaranya lapangan umum dan tempat terbuka sebagai tempat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah yang akan dilaksanakan Jumat (15/6).

Lapangan terbuka tersebut antara lain GOR Ngurah Rai Denpasar, lapangan Niti Mandala Renon, Lapangan Niti Praja Lumintang, kompleks perguruan Muhammadiyah Denpasar dan lapangan Perumnas Monang-Maning Denpasar.

Lapangan dan masjid-masjid besar yang dipersiapan untuk salat Idul Fitri di Kota Denpasar dan sekitarnya dinilai sangat memadai, karena sebagian besar umat Islam mudik ke Jawa maupun daerah lainnya di Indonesia, ujarnya. (ed)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018