Denpasar (Antaranews Bali) - Penerbangan dari Bali tujuan ke mancanegara melalui Bandara Internasional Ngurah Rai sebanyak 2.980 unit selama bulan April 2018, atau naik 51 unit (1,74 persen) dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m) sebanyak 2.929 unit.

"Peningkatan yang cukup signifikan itu berkat dibukanya rute penerbangan Denpasar-Manila sejak bulan Januari 2018," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan jumlah penumpang yang diangkut juga meningkat 47.785 orang atau 9,76 persen dari 488.730 orang pada bulan Maret 2018 menjadi 536.515 orang pada bulan April 2018.

Menurut dia, penumpang yang diangkut ke luar negeri itu sebagian besar adalah wisatawan mancanegara setelah menikmati liburan di daerah tujuan wisata yang tersebar di Pulau Bali.

Bali menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 516.777 orang selama bulan April 2018 yang terdiri atas melalui Bandara 516.143 orang dan pelabuhan laut 634 orang. Hal itu meningkat 4,89 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2018 (m-to-m).

Namun, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata itu mengalami peningkatan sebesar 8,23 persen.

Adi Nugroho menambahkan, meningkatnya jumlah pesawat dan penumpang yang berangkat ke luar negeri tersebut juga disertai dengan bertambahnya bagasi dan barang angkutan udara sebanyak 0,6 juta ton atau 7,89 persen dari 7,7 juta ton pada bulan Maret 2018 menjadi 8,3 juta ton pada bulan April 2018.

Sepuluh besar negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat dari Bali yakni Australia, China, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Thailand, Filipina, Jepang, Qatar dn Timor Leste.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m) terdapat tujuh negara tujuan yang mengalami peningkatan yakni Filipina mencapai 8,24 persen.

Ia menegaskan bahwa dibukanya rute penerbangan Denpasar-Manila sejak bulan Januari 2018 menyebabkan terjadinya lonjakan jumlah penerbangan ke Filipina setiap bulan sejaknya adanya penerbangan langsung tersebut.

Tiga tujuan negara lainnya yang mengalami penurunan yakni tujuan China merosot 6,79 persen, Qatar 1,10 persen dan Timor Leste 1,43 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, jumlah keberangkatan penumpang dari sepuluh negara tujuan, sembilan negara di antaranya mengalami peningkatan dan hanya tujuan Jepang yang menurun sebesar 19,22 persen.

"Meningkatnya jumlah keberangkatan penumpang angkutan udara secara m-to-m tertinggi adalah tujuan Filipina sebesar 29,57 persen," katanya.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya keberangkatan penumpang juga meningkat hingga ratusan persen. Hal itu berkat dampak langsung dibukanya akses "direct fight" Denpasar-Filipina. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018