Jimbaran (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan patung Garuda Wisnu Kencana yang tingginya mencapai 121 meter dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

"Ini merupakan momen sejarah yang penting, akhirnya patung GWK mendekati proses penyelesaian," kata Pastika ketika menghadiri ritual "pasupati" di pelataran Patung GWK, sekaligus pemasangan mahkota Dewa Wisnu pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Badung, Minggu (20/5).

Mantan Kepala Polda Bali itu mengatakan dengan komitmen yang kuat dan teguh, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) dapat diwujudkan dengan perjuangan panjang, baik material, spiritual, moral serta berbagai tantangan.

Pengerjaan patung hasil mahakarya seniman Bali Nyoman Nuarta tersebut melibatkan banyak seniman lainnya yang tidak hanya dari Bali tapi juga dari daerah lainnya di Indonesia sehingga patung ini akan menjadi mahakarya luar biasa dari anak bangsa.

"Cita-cita kita bersama akhirnya bisa tercapai, ini merupakan karya luar biasa. Ini akan jadi kebanggaan rakyat Bali, kebanggaan Bangsa Indonesia, semoga tahapan ke depannya berjalan lancar sesuai dengan harapan kita bersama," ujar Pastika.

Sementara itu, pemrakarsa patung GWK Nyoman Nuarta juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak sehingga mahakarya ini mendekati tahap penyelesaian.

Sebagai pematung yang karya-karyanya tersebar di berbagai negara, dia merasa berkewajiban melahirkan karya besar untuk tanah kelahirannya. Didukung dengan pemandangan alam yang indah di sekelilingnya, patung GWK ini akan menambah destinasi pariwisata di Bali .

GWK bermula dari gagasan Nyoman Nuarta bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joob Ave dan peletakan batu pertamanya dilaksanakan di kawasan taman kebudayaan di Bukit Ungasan Jimbaran pada tahun 1997.

Hingga Mei 2018, pembangunan GWK telah mencapai 70 persen dan berdasarkan pemasangan modul-modul GWK ditargetkan selesai pada Agustus 2018.

Baca juga: Jamuan makan pertemuan IMF dan Bank Dunia di GWK

Pemasangan mahkota Dewa Wisnu pada patung GWK hari ini diawali dengan upacara "ngrastiti dan pecaruan" di pelataran patung yang "dipuput" atau dipimpin oleh empat "sulinggih" atau pendeta Hindu

Setelah upacara ritual selesai, dilanjutkan dengan pemasangan mahkota Dewa Wisnu dengan menggunakan "crane". Pemasangan mahkota Dewa Wisnu menjadi pemasangan modul yang ke 529 dari total modul 754 buah.

Turut hadir dalam acara itu Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata RI Prof Dr I Gde Pitana, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, perwakilan bupati/wali kota se-Bali serta undangan lainnya. (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018